Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Owner IR Songket Menumbuhkan Rasa Cinta pada Bisnisnya

Kompas.com - 08/04/2024, 08:53 WIB
Alfiana Rosyidah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika akan mendirikan bisnis, modal yang dibutuhkan tidak hanya bersifat materi seperti pendaan dan peralatan, tetapi juga non-material.

Modal non-material yang dimaksud adalah rasa cinta dan keinginan yang kuat dalam menjalankan bisnis.

Di awal, mungkin kamu merasa belum mencintai bisnismu karena menemukan berbagai kendala dan tantangan. Namun, cinta akan bisnis penting agar kamu bisa selalu bersemangat menjalankan bisnis dan selalu bisa mengembangkan bisnis dengan tidak terpaksa. 

Cara untuk menumbuhkan kecintaan terhadap bisnis, disampaikan oleh Irfania Ramadhani, pemilik bisnis IR Songket. Saat ini, ia terus merasa cinta dengan bisnis songketnya dan berupaya untuk menyesuaikan produk songket dengan selera pasar. 

Baca juga: 4 Alasan Pelaku Usaha Harus Punya Rasa Ingin Tahu yang Tinggi

1. Menemukan Rasa Suka dalam Proses Pembuatan Songket

Irfania mengaku bahwa ia suka dengan proses desain songket miliknya. Apalagi ia melakukan proses desain tersebut secara digital.

"Saya dulu lulusan jurusan animasi, jadi saya merasa bisa untuk membuat desain secara digital. Nantinya bisa mempermudah para penenun juga," ucapnya dalam acara Bronis UMKM Kompas.com pada Jumat (5/4/2024).

Saat menjalani proses desain tersebut, ia merasa suka dan enjoy. Alasannya, ia suka dengan proses yang sistematis dan teknis dalam membuat desain songket tersebut. 

Baca juga: 4 Tips Memulai Usaha ala Owner Bisnis Mukena, Jangan Pikirkan Modal

"Jadi dalam proses desain songket itu ada hitung-hitungannya dan sangat sistematis. Saya suka karena menjadi menantang juga," jawab Irfania. 

2. Muncul Rasa Tertantang

Setelah merasa suka dengan proses, Irfania lalu merasa tertantang dalam proses pembuatan desain songket tersebut. Prosesnya yang sistematis dan teknis membuat Irfania ingin mencoba membuat berbagai desain songket yang baru. 

"Aku merasa tertantang ketika mencoba membuat desain bunga yang sebelumnya belum ada dalam kain songket. Lalu dengan hitungan sistematis itu, aku berusaha agar bunga dalam kain tersebut sesuai dengan aslinya," tutur lulusan jurusan animasi tersebut. 

Baca juga: 3 Tips Memulai Bisnis untuk Pemula, Salah Satunya Harus Siap Mental

Selain merasa tertantang, Irfania merasa semakin tertarik dengan tantangan tersebut. Ia pun semakin enjoy untuk menggali inovasi baru dalam kain songketnya seperti menambahkan varian warna songket. 

"Kalau biasanya songket itu berwarna yang terlalu mencolok, akhirnya saya coba gunakan warna lembut seperti merah muda dan baby blue. Ternyata banyak yang suka," ujarnya. 

3. Perhatian Akan Nasib Para Penenun

Sesuatu yang membuat Irfania merasa semakin seru menjalani bisnisnya yaitu memperhatikan dan  berupaya akan nasib para penenun songket. Menurutnya, penenun songket memiliki upah yang rendah dan Irfania berniat mengubah hal tersebut. 

Baca juga: 5 Tips Menumbuhkan Loyalitas Merek dengan Pendekatan Customer Centric

"Saya berjumpa dengan para penenun songket dan saya ingin supaya mereka bisa naik taraf hidupnya. Dapat upah yang layak juga," jelasnya. 

Hal tersebut kemudian diwujudkan oleh Irfania dengan cara memberikan upah yang layak daripada sebelumnya pada para penenun songket.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau