Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ceruk Pasar Masih Terbuka Lebar, Yulianah Sukses Berbisnis Lilin Organik

Kompas.com - 08/04/2024, 12:29 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Selama ini oleh-oleh identik dengan makanan tradisional. Namun seiring dengan semakin berkembangnya referensi konsumen, banyak pelaku usaha yang mulai mencari peluang dengan membuat oleh-oleh berupa barang-barang aksesoris.

Hal ini pula yang dilakukan oleh Yulianah (43), seorang pelaku usaha UMKM produsen lilin handmade yang tinggal di Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kosongnya pasar lilin untuk aksesoris membuat usaha yang dia geluti sejak 2011 belakangan semakin berkembang dan menarik banyak konsumen untuk membelinya.

Baca juga: 7 Cara Membuat Lilin Aromaterapi Sendiri di Rumah

Mengusung brand "Jakarta Candle", Yulianah menjalankan usaha pembuatan lilin organik bersama suaminya, Dhanu Trapsilo.

Dalam menjalankan usaha ini, dia selalu rajin melihat trend yang ada di pasar. Tujuannya agar lilin yang diproduksi bisa sesuai dengan permintaan konsumen.

“Salah satu yang saat ini digemari adalah lilin yang menggunakan bahan baku sarang lebah atau beeswax. Banyak konsumen yang mencari lilin dengan bahan organik, di samping bahan organik lainnya yakni campuran parafin dengan palmwax atau lilin dari sisa sawit,” ujar Yuliana, Sabtu (6/4/2024).

Karena mengikuti trend itulah, model lilin yang diproduksi Yuliana cukup beragam. Hal ini yang membuat konsumen memiliki banyak pilihan lilin yang bisa dibeli.

Konsumen perorangan banyak membeli lilin dari Jakarta Candle untuk dijadikan oleh-oleh. Salah satu yang menjadi pelanggan adalah para pejabat di lingkungan pemerintahan Kabupaten Bogor.

“Pejabat di lingkungan pemerintahan Kabupaten Bogor banyak yang memesan lilin buatan saya. Seperti Camat Bojonggede jika ada tamu, beliau memesan lilin di sini untuk oleh-oleh tamunya,” kata Yulianah.

Baca juga: Mahasiswa IPB Olah Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi

Lilin yang dia produksi tak hanya dibeli oleh konsumen perorangan. Belakangan, banyak juga wedding organizer yang menjadi langganannya. Beragam model banyak dipesan oleh para penyelenggara acara pernikahan untuk melengkapi dekorasi yang dibuat.

“Saya baru-baru ini mengirimkan paket lilin dengan jumlah yang sangat banyak untuk acara pernikahan di Bali yang dipesan oleh wedding organizer. Kelihatannya pernikahannya cukup mewah,” jelas dia.

Bahan Baku Organik

Yulianah menjual produk lilinnya mulai dari Rp 26.000 per batang. Sementara jika lilin tersebut untuk souvenir, harga yang dipatok di angka Rp 15.000 sampai Rp 300.000.

Yulianah owner Jakarta CandleKompas.com - Anagatha Kilan Sashikirana Yulianah owner Jakarta Candle

Kebanyakan konsumen adalah middle up class, yang memang memerlukan lilin berkualitas dan untuk mendukung berbagai aktivitas dan keperluan, mulai aroma therapy, meditasi, hingga pernikahan.

Karena yangd ibuat adalah lilin organik, Yulianah tidak bisa sembarangan membeli bahan baku di toko-toko biasa. Untuk memenuhinya, dia berkolaborasi dengan pemasok yang ada di berbagai daerah.

Yuliana mengambil lilin sarang lebah dari peternak lebah madu yang banyak ditemui di kawasan Ujung Kulon, Banten. Dia juga mengambil bahan baku dari peternak lain yang ada di Sumatera.

Baca juga: Apakah Lilin Aroma Itu Aman Digunakan?

Halaman:

Terkini Lainnya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Training
Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Program
Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Jagoan Lokal
Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Program
CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

Training
Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Training
CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

Program
Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps 'Sapa UMKM'

Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps "Sapa UMKM"

Program
 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi 'Online' Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi "Online" Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Penghapusan Utang 70.000 UMKM Tunggu Aturan Internal Bank Himbara

Penghapusan Utang 70.000 UMKM Tunggu Aturan Internal Bank Himbara

Program
Erick Thohir Sebut 50.000 UMKM Masuk Ekosistem Tender di Bawah Rp 15 Miliar

Erick Thohir Sebut 50.000 UMKM Masuk Ekosistem Tender di Bawah Rp 15 Miliar

Program
5 Ide Produk Inovatif, Unik dan Anti Mainstream dari Bahan Susu

5 Ide Produk Inovatif, Unik dan Anti Mainstream dari Bahan Susu

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau