BOGOR, KOMPAS.com - Pernahkah Anda menonton Drama Korea (drakor) dan penasaran ingin mencicipi jajanan khasnya? Atau bahkan kamu terpikir untuk membuatnya sendiri dan menjadikannya ide usaha?
Seperti cerita dua saudari ini yang membuat Korean creamy ppang pertama di Bogor, salah satu alasannya karena senang nonton drakor.
Owner Al's Bakehouse, Yulianti Setiawati (42) dan Yusiana Oktavia (35) kakak beradik asal Bogor yang kini memiliki toko bakery di Pakansari, Kabupaten Bogor.
Al's Bakehouse menjual aneka roti, tetapi primadona dari toko ini adalah Korean creamy ppang dengan krim unik rasa gelato di dalamnya. Begini perjalanan mereka membangun bisnis bersama.
Bermula dari Yusiana yang menempuh pendidikan chef pastry di Politeknik Pariwisata NHI Bandung. Setelah itu, Yusiana bekerja di salah satu franchise toko roti dari Korea.
Di sana Yusiana bertemu chef yang berasal langsung dari Korea, tentunya kesempatan ini dimanfaatkan olehnya untuk banyak belajar.
Baca juga: Ingin Memulai Bisnis? Simak Tips dari Pemilik Usaha Bakery
Namun, Yusiana memutuskan berhenti dari pekerjaannya tersebut. Setelah resign karena menikah, dia sempat membuka usaha gelato. Namun, karena satu dan lain hal usahanya ini tidak berlanjut.
"Dia berkecimpung di Korean bakery sudah lima tahun, gurunya waktu kerja di toko roti itu chef Korea. Kebetulan adikku jug pernah ke Korea untuk mempelajari sedikit tentang kuliner di sana," cerita Yulianti saat diwawancara oleh Kompas.com, Senin (1/4/2024).
Selain Yusiana yang memang memiliki background culinary, ternyata keluarga mereka memang sudah menjalankan bisnis Food and Beverage (FnB).
Yulianti mengatakan bahwa ibunya memiliki bisnis catering dan kakeknya seorang koki di kapal. Hal ini membuat Yulianti dan Yusiana sudah terbiasa dengan industri ini.
"Dari kami kecil sudah terbiasa dengan dunia kuliner. Aku sendiri juga senang hunting kuliner, jadi biasanya aku yang cari ide dan adikku yang eksekusi resepnya," lanjut Yulianti.
Pada tahun 2017, kedua kakak beradik ini mulai mencoba bisnis online, yaitu menjual bronis. Menurut Yuli, bisnis bronisnya ini terbilang belum stabil karena masih online. Terkadang ada hari di mana banyak pesanan yang masuk, tetapi ada pula hari yang kosong tidak ada pesanan.
Tetapi kesempatan selalu datang menghampiri dengan jalannya masing-masing. Pada tahun 2022 Yuli dan Yusi menerima permintaan pesanan roti untuk salah satu kantin di Bandara Soekarno Hatta. Tidak ingin melewatkan peluang ini, dengan senang hati mereka menerima tawaran tersebut.
"Awalnya kami buat roti isian daging untuk teman minum kopi kalau di bandara. Alhamdulillah habis terus, akhirnya roti ini kami coba jual secara online juga jadi tidak hanya di bandara," ungkap Yuli.
Baca juga: 6 Tips Merintis Bisnis Cake & Bakery, Pemula Wajib Tahu
Melihat animo peminatnya yang cukup tinggi mulai dari keluarga, teman dekat, hingga pelanggan online, akhirnya Yuli dan Yusi tergerak untuk membuka offline store. Karena menurut mereka, beberapa pembeli mungkin enggan untuk pre-order dan ingin langsung datang ke toko untuk beli roti yang sudah tersedia.