“Saya yakin produk saya berbeda dengan kompetitor, bisa dilihat dari rice crispy saya. Saya yakin mereka tidak punya itu, hanya saya saja yang jual,” kata Nurhayati.
Telah berjalan selama lebih dari 15 tahun dan dengan semua pencapaian Cahaya Cookies, Nurhayati mengaku menggunakan beberapa strategi pemasaran, yaitu networking, media sosial Instagram, e-commerce, dan aplikasi daring.
“Sejauh ini untuk urusan marketing, masih saya jalanin sendiri, memang sedikit kewalahan tapi harus tetap fokus karena marketing itu penting bagi sebuah bisnis agar produk kita dikenal,” ujar perempuan asli Jakarta itu.
Sampai sejauh ini, Nurhayati telah memberdayakan lima orang karyawan tetap untuk bagian produksi. Namun, jika pesanan ramai seperti saat Ramadhan, ia akan menambah tenaga kerja yaitu ibu-ibu rumah tangga dari sekitar lokasi usahanya yaitu di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Ia mengaku, mereka dibayar harian per resepnya.
Baca juga: Cerita Robby Herdian, Gagal Berbisnis Pertanian tapi Sukses Berjualan Kue Kering
Teman, keluarga Nurhayati, dan Jakpreneur sangat mendukung bisnisnya itu. Nurhayati sangat berterima kasih atas dukungan, pendampingan, dan pembinaan yang diberikan
“Saya berharap dengan dukungan itu, Cahaya Cookies bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas, penjualan bagus dan omzet-nya pun semakin bagus. Saya juga berharap bisa punya toko sendiri dan punya tempat produksi yang luas, agar bisa rekrut orang-orang supaya kita bisa belajar sembari hasilkan uang,” kata Nurhayati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.