SOLO, KOMPAS.com - Bahan baku aksesoris saat ini mulai banyak dikembangkan dari berbagai macam jenis. Kreativitas para pebisnis juga semakin meningkat untuk menarik daya beli dari masyarakat sekitar.
Aksesoris biasanya dikombinasikan dengan bahan resin yang dicampur dengan lukisan atau bunga kering. Namun, saat ini telah muncul inovasi baru, yaitu menggunakan batu kristal dalam pembuatan aksesoris.
Dalam acara Solo Art Market, Hiba (24) membuat berbagai aksesoris yang terbuat dari batu kristal dengan nama brand Pakai Batu. Karya buatannya telah menarik perhatian banyak orang, terutama dari para perempuan.
Baca juga: Cerita Anik Membangun Bisnis Aksesoris, Bermula dari Hobi Koleksi Tas
Motivasi awal Hiba dan pasangannya mulai berbisnis Pakai Batu, yaitu berpikiran untuk memulai usaha demi memenuhi kebutuhan mereka. Mereka kemudian berinisiatif untuk mengunjungi Solo Art Market di daerah Gatsu dan mencari peluang.
"Waktu datang ke Solo Art Market di Gatsu itu, kami coba cari barang-barang yang belum ada untuk dijual di sana, yang autentik," jawab Hiba saat diwawancarai oleh Kompas.com pada Minggu (14/4/2024).
Hiba mengatakan, ia ingin membuat aksesoris yang betul-betul terbuat dari batu asli serta bergaya feminin.
Baca juga: Jenama Lungsin Tonjolkan Kekayaan Wastra Nusantara pada Produk-produk Aksesoris
"Kalau aksesoris lain kan masih sangat general. Kami ingin yang khusus bergaya feminim. Akhirnya kami coba untuk membuat aksesoris seperti cincin. Ternyata bisa juga merambah ke produk lain," ucapnya.
Dengan bermodalkan Rp300.000, Hiba telah berhasil membuat aneka macam aksesoris yang terbuat dari batu kristal. Bahan dasar aksesoris ini diperoleh Hiba dari Cina dengan waktu pengiriman yang tidak singkat.
"Karena sekarang sudah tidak bisa beli melalui Shopee dan Tokopedia, pengirimannya jadi lebih lama. Kami pakai agen distributor lain. Pengirimannya sih bisa 1 hingga 2 bulan," lanjut Hiba.
Baca juga: Kisah Sukses Filene, Berbisnis Aksesoris hingga Terjual ke Amerika Serikat
"Hal yang membedakan produk kami dengan produk lain yaitu dari kualitasnya, ya. Kami berusaha membuat aksesoris anti karat dengan menggunakan tembaga," ucap pemilik Pakai Batu sekaligus mahasiswa tersebut.
Selain itu, produk-produk baru yang diluncurkan oleh Pakai Batu rata-rata adalah hasil request atau custom dari konsumen.
Baca juga: Kisah Hery Budianto, Jual Aksesoris dari Kayu Pinus hingga Beromzet Puluhan Juta
"Jadi kami enggak terlalu idealis, kami coba melihat keinginan dari pasar. Para konsumen bisa meminta custom untuk dibuatkan produk yang mereka inginkan kepada kami. Bisa pilih batu sendiri juga," lanjutnya.
Untuk membantu kegiatan produksi di Pakai Batu, Hiba mengajak teman-teman sanggar teaternya untuk bekerja dengannya. Menurutnya, hal ini lebih mudah karena orang-orang sanggar telah memiliki jiwa seni.
Hiba kemudian menceritakan cerita di balik produksi aksesoris Pakai Batu. Rupanya, produk yang dijual tidak memiliki pakem-pakem atau ketentuan tersendiri. Hiba memberi kebebasan pada tim produksinya untuk berkreasi dengan batu-batu tersebut.
Baca juga: Berawal Dari Hobi, Aksesoris Wanita Buatan Sri Wigati Tembus Pasar Asean