Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Yuli dan Tatang Bantu Pedagang Pasar Bisa Nikmati Layanan Perbankan

Kompas.com - 19/04/2024, 22:04 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

Layanan Perbankan jadi Lebih Fleksibel

Kios kecil yang dimiliki Tatang dan Yuli berada persis di depan BRI Unit Proklamasi Depok. Sekilas, keberadaan agen BRILink ini “kalah pamor” dengan kantor BRI yang ada di seberang toko.

Namun siapa sangka, justru agen BRILink ini bisa saling melengkapi dan berbagi peran dengan kantor BRI Unit Proklamasi Kota Depok.

Sebagaimana dituturkan Yuli, banyak nasabah BRI yang datang ke kiosnya ketika di kantor BRI sedang dipenuhi nasabah, baik untuk transaksi melalui teller maupun antre melalui ATM.

“Para nasabah yang tak punya waktu mengantre akhirnya ke kios saya dan pakai jasa BRILink untuk bertransaksi termasuk penarikan uang. Biaya yang dikenakan juga sama, sehingga tidak perlu mengantre lama,” ungkap dia.

Hal ini membuat layanan BRILink yang dijalankan oleh Tatang dan Yuli memiliki peran penting dalam membantu nasabah untuk segera mendapatkan layanan perbankan.

Belum lagi, banyak masyarakat yang melakukan transaksi di luar jam kantor atau di luar waktu operasional perbankan, yang membuat keberadaan agen ini semakin penting. Termasuk di antaranya adalah para nasabah Mekaar PT Permodalan Nasional Madani (PNM) yang membayar cicilan melalui agen BRILink ini.

Diungkapkan Yuli, tidak sedikit pedagang di Pasar Musi dan pelaku UMKM sekitar yang harus membayar ke pemasok pada Sabtu dan Minggu. Hal tersebut tentu tidak bisa dilayani oleh kantor BRI yang beroperasi pada Senin-Jumat.

“Karena itu, banyak pedagang yang kemudian menggunakan jasa BRILink ini pada Sabtu dan Minggu. Tak hanya pedagang kecil, ada juga perusahaan atau PT yang transfer ke rekening mitranya melalui kami,” ungkap Yuli.

Menjadi Pendapatan Utama

Letak yang strategis membuat kios Agen BRILink milik Tatang dan Yuli kerap menjadi tujuan utama para nasabah BRI maupun mereka yang tak punya rekening untuk bertransaksi perbankan di luar waktu operasional bank. Hal ini membuat jumlah transaksi harian tembus di atas 200 transaksi.

“Dalam sehari jumlah transaksi mencapai 250-300 transaksi. Pernah sekali waktu dalam sehari bisa mencapai 400 transaksi,” jelas Yuli.

Baca juga: Klaster Bisnis Tahu-Tempe Binaan BRI Ini Punya Aturan Bisnis Sendiri, Seperti Apa?

Hal ini pula yang kemudian menjadikan pendapatan sebagai agen BRILink lebih dominan jika dibandingkan dengan pendapatan dari toko kelontong yang dimiliki.

“Toko saya hanya menjual kopi dan kebutuhan sehari-hari, hal ini membuat pendapatan dari BRILink lebih besar dari toko,” kata dia.

Pemerataan Layanan Keuangan

Hingga akhir Desember 2023 jumlah agen BRILink telah mencapai 740.000 agen atau bertambah 100.000 agen baru selama 2023.

Direktur Utama BRI Sunarso menyatakan bahwa kenaikan tersebut menunjukkan komitmen perseroan dalam mengakselerasi akses produk perbankan di masyarakat.

"Di sisi lain, hal ini juga menunjukkan pemerataan transformasi keuangan bagi masyarakat daerah karena proses bisnis di agen BRILink adalah hybrid atau cenderung digital," kata Sunarso beberapa waktu lalu.

BRI mengadopsi sistem hybrid bank atau perpaduan pengembangan digitalisasi di perbankan sambil tetap terus menyediakan layanan konvensional. Hal ini dilakukan mengingat fokus BRI yang membidik sektor informal hingga usaha mikro melalui Holding Ultra Mikro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat 'Fun Run'
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat "Fun Run"
Program
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Training
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Program
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Program
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Program
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan 'Blended Finance' ke Adena Coffee
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan "Blended Finance" ke Adena Coffee
Program
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Jagoan Lokal
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
Training
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Program
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha 'Outdoor' untuk Perluas Akses Pasar
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha "Outdoor" untuk Perluas Akses Pasar
Training
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Training
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Program
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Jagoan Lokal
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Jagoan Lokal
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni  Naikkan Target Giling
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni Naikkan Target Giling
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau