JAKARTA, KOMPAS.com – Tak dimungkiri, pelaku usaha kerap dihadapkan pada kebutuhan untuk menambah modal. Apalagi ketika usaha yang dijalankan berkembang, dukungan keuangan berupa permodalan menjadi sesuatu yang urgent.
Di mata masyarakat awam, persetujuan kredit terkadang menjadi sebuah “misteri”. Banyak yang mengira bahwa hanya pihak bank-lah yang paling menentukan calon nasabah UMKM layak mendapatkan kucuran dana.
Padahal, persetujuan kredit bagi UMKM tak sepenuhnya “misterius” dan ditentukan secara sepihak oleh pihak pemberi pinjaman. Ada hal-hal tertentu yang justru ditentukan dari calon nasabah.
Baca juga: Ingin Ajukan KUR BRI? Pahami Persyaratan dan Aturan Mainnya
Regional Small and Medium Bussines Head RO BRI Jakarta 2, Ariefan Trisandy mengungkapkan selain track record yang baik dari calon nasabah, ada hal lain yang turut menentukan disetujuinya pengajuan kredit.
“Histori transaksi keuangan dari si nasabah turut menentukan bank bisa memberikan pinjaman ke nasabah,” kata Ariefan, Senin (29/4/2024).
Lantas, apa saja yang harus disiapkan oleh UMKM yang ingin mengajukan kredit ke BRI agar permohonannya disetujui?
Dalam 2 tahun belakangan ini, BRI telah menerapkan Transaction Base Lending atau pemberian pinjaman yang didasarkan pada transaksi keuangan yang dilakukan calon nasabah.
Ariefan mengungkapkan BRI turut menjadikan transaksi keuangan yang dilakukan nasabah sebagai pertimbangan perseroan memberikan pinjaman.
“Nasabah-nasabah yang akan kami beri kredit, itu harus sudah pernah bertransaksi dengan menggunakan alat transaksi yang yang disediakan secara resmi oleh BRI. Dari situ kami bisa melihat perputaran uangnya dengan melihat catatan transaksinya,” kata Ariefan.
Selain itu, dengan cara ini akan diketahui arus kas dari calon nasabah yang mengajukan pinjaman.
Masih ada hubungannya dengan kebijakan Transaction Base Lending, pelaku UMKM penting untuk membiasakan diri bertransaksi menggunakan aplikasi digital milik BRI yakni BRIMO serta alat transaksi lainnya yaitu EDC serta QRIS BRI.
Baca juga: Raih Cuan dengan Menjadi Agen BRILink, Begini Strateginya
Untuk BRIMO, aplikasi tersebut bisa diperoleh di AppStore dan Playstore, yang nantinya bisa dipakai untuk melakukan transfer, mengecek saldo, serta membayar berbagai tagihan.
Sementara untuk EDC, Ariefan mengungkapkan pelaku UMKM bisa mendapatkan fasilitas tersebut setelah usaha dijalankan berumur minimal 1 tahun. Fasilitas ini bisa diperoleh pelaku usaha utamanya yang bergerak di bidang perdagangan.
EDC sendiri merupakan alat yang bisa dipakai untuk mendukung transaksi menggunakan kartu debet dan kartu kredit.
“Kalaupun pelaku usaha belum sampai 1 tahun namun ada yang merekomendasikan bisa memperoleh EDC, kami bisa memberikan alat tersebut untuk pelaku usaha yang direkomendasikan,” jelas Ariefan.
Kemudian untuk QRIS, pelaku UMKM bisa mendapatkan fasilitas pembayaran ini dengan menghubungi petugas BRI di lokasi terdekat. Alat pembayaran yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia ini akan terhubung secara langsung dengan rekening milik si pelaku usaha.
Pelaku usaha yang sudah menjalankan bisnisnya antara 6 bulan hingga 1 tahun memiliki kesempatan untuk memperoleh pinjaman dari BRI. Hal ini karena dalam jangka waktu tersebut, si pelaku usaha sudah bisa menunjukkan sudah ada perputaran uang pada bisnis yang dijalankan.
Pelaku usaha yang mengajukan pinjaman harus mengetahui nilai kredit yang sesuai. Jika pengajuan tidak didasarkan pada kebutuhan riil, besar kemungkinan permohonan kredit ditolak.
Untuk pelaku usaha yang baru berjalan 6 bulan hingga 1 tahun, bisa mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga yang sangat ringan yakni 6 persen per tahun.
Sementara untuk UMKM yang mengajukan KUR kedua kalinya, akan mendapatkan bunga sebesar 7 persen per tahun.
Baca juga: Dari Driver Ojek Online, Olan Sukses Jadi Juragan Loyang dengan Bantuan KUR
Ada dua jenis KUR di BRI yakni KUR mikro dengan plafon maksimal Rp 50 juta, serta KUR kecil dengan nilai pinjaman antara Rp 100 juta hingga Rp 500 juta.
Jika nasabah berhasil “lulus” dari KUR, mereka akan diarahkan pada pinjaman komersial BRI dengan suku bunga yang juga bersaing.
Ariefan mengungkapkan bahwa BRI juga memiliki fasilitas pinjaman lain dengan nama merchant loan yang khusus diberikan kepada UMKM pengguna EDC.
“Dengan EDC, kami bisa mengetahui kebutuhan permodalan bagi merchant tersebut secara langsung dengan melihat transaksi harian. Dengan demikian, akan diketahui kebutuhan dari pelaku usaha tersebut. Bunga yang diberikan juga menarik,” kata Ariefan.
BRI memiliki berbagai program yang bertujuan untuk mendorong pelaku UMKM bisa berkembang. Salah satunya adalah edukasi pengelolaan keuangan. Melalui program ini, pelaku usaha diharapkan bisa memahami cara mengelola keuangan usaha dengan baik dan benar.
Tak jarang juga, pelatihan yang diselenggarakan BRI juga sekaligus memfasilitasi pelaku UMKM mendapatkan perizinan dan sertifikat yang dibutuhkan.
Baca juga: Dodol Tenjo Kuatkan Ekosistem UMKM Berbasis Ekonomi Tradisional
Setelah pelatihan, calon nasabah bisa mengikuti program pameran dalam rangka membuka akses pasar serta membuka jaringan dengan pelaku usaha lainnya.
Sebagaimana diungkapkan Ariefan, dengan mengikuti sejumlah program yang dijalankan BRI, calon nasabah tersebut memiliki peluang untuk bisa memperoleh fasilitas kredit karena telah memahami seluk-beluk berbisnis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.