Bahkan, pembeli yang ingin memesan kujang pusaka juga perlu disesuaikan antara profesi dan jenis kujangnya. Karena dari 7 jenis kujang yang tersedia, masing-masing memiliki filosofi dan simbol.
Baca juga: Perjalanan Ratna Merintis Batik Handayani Geulis, Mulai dari Melahirkan Pengrajin Batik Bogor
Tidak heran jika di Bogor jarang ditemui pengrajin kujang, apalagi yang membuka usaha ini. Pasalnya, butuh pemahaman dan konsistensi kualitas agar bisa bertahan.
Kepercayaan dari para pembeli yang turut merekomendasikan Paneupaan Kujang Pajajaran dari mulut ke mulut membuatnya tidak hilang pamor.
Dari ukuran kecil seperti gantungan kunci hingga tugu kujang setinggi tujuh meter sudah mereka hasilkan. Dengan bahan dasar yang berbeda-beda sesuai kebutuhan mulai dari besi, baja, hingga kuningan.
Berupaya melestarikan kujang dan mengedukasi masyarakat luas, Abah Wahyu membuka sebuah galeri yang letaknya tidak jauh dari bengkel produksi. Di sana dia memajang hasil karyanya dan beberapa piagam sertifikat yang pernah ia raih.
Paneupaan Kujang Pajajaran tidak hanya terkenal di skala lokal, tapi juga internasional. Beberapa kali dikunjungi tamu mancanegara dan rutin mengikuti pameran-pameran besar seperti INACRAFT.
Baca juga: Ayam Jembreng Abaseh Perkenalkan Budaya ke Anak Muda Lewat Masakan
Abah Wahyu berharap, masyarakat bisa terus melestarikan kujang agar simbol Jawa Barat ini tidak hilang dilekang waktu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.