Meskipun dari kelapa kopyor, minuman dan es krim segar memang tidak pernah gagal dalam menarik minat pengunjung.
"Kami juga sering menghadiri pameran atau event. Yang penting mereka kenal dulu, ini yang namanya kopyor. Setelah coba minumannya, biasanya mereka akan beli produk-produk yang lain juga," lanjut Ciptadi.
Event musik seperti Sunset di Kebun Raya Bogor ini, tentu saja banyak dihadiri oleh anak muda.
Acara-acara seperti ini terobosan yang tepat untuk memperkenalkan kelapa kopyor kepada masyarakat, khususnya Gen Z.
Baca juga: Cerita Febri Yunarta, Pengrajin Lukisan Sabut Kelapa Asal Medan
Bahkan, saat sedang open booth di acara-acara tersebut, Kopyor Bogor juga menarik perhatian pembeli dengan memberikan pengalaman saat membuka kelapa kopyor.
Kelapa kopyor memang berbeda dengan kelapa muda umumnya. Jika kelapa biasa dagingnya menempel di tempurung, sementara kelapa kopyor dagingnya sudah terlepas dari tempurungnya.
Sehingga saat dibuka, langsung terlihat daging kelapa yang berhamburan dan bisa langsung disantap tanpa harus di kerik dari tempurungnya.
Pengalaman seperti ini ternyata cukup diminati pembeli, khususnya mereka yang baru pertama kali melihat proses membuka kelapa kopyor.
"Biasanya saat open booth itu kami tunjukkan proses membuka buah kelapa kopyor. Karena berbeda dengan kelapa biasa, jadi daging kopyor itu langsung terlihat dan ambyar saat dibuka," tutur Ciptadi.
"Itu jadi pengalaman juga untuk para pembeli menonton prosesnya sembari kami jelaskan apa itu kelapa kopyor," imbuhnya menutup pembicaraan.
Baca juga: Unik, Pria asal Desa Wadas ini Olah Buah Kelapa jadi Keripik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.