Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Banyak Anak Muda yang Tahu Kelapa Kopyor, Begini Cara Kopyor Bogor Memperkenalkannya

Kompas.com, 6 Mei 2024, 18:44 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Beberapa orang khusunya Gen Z masih banyak yang belum mengenal kelapa kopyor. Buahnya memang langka, bahkan kelapa kopyor hanya bisa ditemukan di Indonesia.

Peluang kelapa yang bersifat kopyor juga sulit ditemui dan sering gagal, karena kelapa kopyor adalah salah satu jenis kelapa yang mengalami kelainan genetik, sehingga dagingnya lebih empuk dan terlepas dari tempurungnya.

Oleh sebab itu, kalau pun ada yang menjual, biasanya harga per buahnya terbilang mahal. Itulah yang membuat generasi muda masih awam dengan buah yang satu ini.

Melihat hal tersebut, Kopyor Bogor, jenama dari Divisi Kopyor Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Bogor berusaha memperkenalkan kelapa kopyor khususnya kepada generasi muda.

Baca juga: Kopyor Bogor Ungkap Peluang Bisnis Kelapa Kopyor yang Menguntungkan

Menjual Produk Olahan Kopyor

PPKS Unit Bogor menggunakan implementasi teknologi Kultur In Vitro, sehingga bibit kelapa mereka 99% mampu menghasilkan kelapa kopyor. Dengan teknologi tersebut, mereka bisa menghasilkan 25.000 butir kelapa kopyor dalam satu bulan.

Namun demikian, Kopyor Bogor mengaku masih 'kejar-kejaran' memenuhi banyaknya permintaan konsumen akan kelapa kopyor.

Tak ingin memanfaatkan kondisi tersebut, Kopyor Bogor tetap menjual hasil produksinya dengan harga terjangkau.

Jika di mall kelapa kopyor harganya mencapai Rp 50.000 rupiah, di Kopyor Bogor konsumen bisa mendapatkan buah kelapa kopyor dengan harga berkisar Rp 35.000.

Dengan begitu, kini masyarakat tidak kesulitan lagi jika ingin mengonsumsi kelapa kopyor.

Baca juga: Produk UMKM Pot Tanaman Serabut Kelapa Tembus Ekspor ke Jepang

Kelapa kopyor, Kopyor BogorKompas.com - Anagatha Kilan Sashikirana Kelapa kopyor, Kopyor Bogor

Selain itu, Kopyor Bogor juga menjual produk olahan siap saji yang semakin memudahkan mereka dalam memperkenalkan kopyor kepada masyarakat luas.

Seperti daging kelapa kopyor beku, minuman kopyor ready to drink, hingga es krim kopyor. Bahkan, minuman kopyor mereka dijual dengan harga Rp 10.000 saja.

Dengan begitu semua orang khususnya anak muda, bisa mencoba kesegaran kelapa kopyor dengan harga yang ramah di kantong.

"Kami jualnya murah karena kami bukan hanya ingin jualan, tapi ingin edukasi juga. Banyak Gen Z yang masih enggak tau kopyor itu apa. Dengan harga minuman Rp 10.000 ini mereka jadi bisa mencoba kopyor," ucap Asisten Manager Pemasaran Kopyor Bogor, Ciptadi Achmad Yusup kepada Kompas.com, Jumat (3/5/2024).

Baca juga: Produk Gula Kelapa UMKM Ini Tembus ke 10 Negara

Open Booth di Event dan Pameran

Selain menjual produk olahan kopyor yang lebih mudah diperkenalkan kepada masyarakat, Kopyor Bogor juga sering mengikuti acara pameran hingga event-event. Biasanya mereka akan open booth di sana menjual produk olahan kopyor hingga buah kelapa kopyor.

Seperti beberapa waktu lalu, Kopyor Bogor menghadiri event musik Sunset di Kebun Raya Bogor. Siapa sangka, booth Kopyor Bogor ramai diserbu pengunjung.

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau