BOGOR, KOMPAS.com - Jumico Jacobs Ecoprint, merupakan brand fesyen lokal asal Bogor yang menjual produk-produk dengan teknik ecoprint.
Selain ramah lingkungan, ecoprint memiliki keunikan tersendiri. Guguran daun itu ternyata bisa membuat motif yang cantik di seutas kain.
Keunikan Jumico Jacobs Ecoprint juga membuatnya sering menghadiri pameran dan fashion show, mulai dari dalam negeri sampai go international.
Baca juga: Perjalanan Jumico Jacobs, Merintis Bisnis Ecoprint hingga Lahirkan Banyak Pengrajin
Bahkan, UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang berlokasi di Sukaraja Kabutan Bogor ini sudah memasuki pasar global seperti Alibaba dan Uniqlo.
Berhasil dipamerkan di Uniqlo tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi Jumico Jacobs Ecoprint. Sebuah brand fesyen lokal "dilirik" oleh Uniqlo, yang notabenenya menjual produk fesyen juga.
Owner Jumico Jacobs Ecoprint, Jumico Jacobs yang akrab disapa Miko membagikan pengalamannya kepada Kompas.com, bagaimana cara produk mereka bisa dipajang di gerai Uniqlo.
Bagi pelaku UMKM yang juga ingin seperti Jumico Jacobs Ecoprint, mari simak cerita Miko berikut ini.
Jika UMKM ingin naik kelas, tentu akan lebih banyak peluang yang terbuka jika berada di bawah binaan Dinas Koperasi dan UMKM. Begitu pula dengan Jumico Jacobs Ecoprint, yang termasuk binaan mereka.
Pasalnya, Jumico Jacobs bisa sampai ke Uniqlo karena berawal dari kurasi oleh dinas. Nantinya, dinas akan menyeleksi dan memilih UMKM yang memiliki keunikan tersendiri. Produk yang dikurasi juga tentunya tidak sembarangan.
"Link hingga bisa ke Uniqlo itu kami dapat dari dinas. Jadi awalnya dikurasi dulu oleh dinas koperasi, nanti kami akan kumpulin produk ke mereka. Setelah itu, produk kami yang lulus kurasi akan dibawa ke Uniqlo. Baru nanti dikurasi lagi oleh Uniqlo," jelas Miko kepada Kompas.com, Senin (6/5/2024).
Baca juga: Kisah Ardi Lada, Inovasi Bisnis Produk Kulit dengan Teknik Ecoprint
Perlu ada kualitas, keunikan, dan ciri khas hingga memenuhi kriteria untuk dikurasi. Seperti Jumico Jacobs, produk ecoprint yang mereka buat seluruhnya menggunakan bahan alami, bahkan pewarnaannya alami dari rempah.
Selain itu, motif serta warna yang dihasilkan bisa terlihat nyata dan pekat. Meskipun dari dedaunan, hasil akhirnya tetap terlihat mewah. Ini salah satu keunikan yang dimiliki oleh Jumico Jacobs Ecoprint.
"Untuk bisa lulus kurasi, tentunya perlu ada kualitas dan keunikannya, apa yang membuat produk kita berbeda dengan produk-produk lain," imbuhnya.
Selain itu, Jumico Jacobs Ecoprint juga membuat produk dengan berbagai material, mulai dari kain sutra hingga kulit.
Ecoprint di media kulit nampaknya juga sesuatu yang unik dan jarang ditemui. Namun, Jumico Jacobs bisa menghasilkan produk sandal hingga sepatu kulit ecoprint.
Baca juga: Dari Hobi Gambar dan Koleksi Tas, Kikie Ciptakan Tas Motif Batik Hingga Berhasil Dipajang di Uniqlo
Setelah melewati kurasi oleh dinas, maka produk UMKM akan dikurasi kembali oleh Uniqlo. Untuk nama sebesar Uniqlo, mereka tentu akan selektif dalam melakukan kurasi produk yang akan dipajang di sana.
Namun, perlu diketahui oleh para pelaku UMKM, bahwa Uniqlo yang pada dasarnya menjual fesyen pakaian cenderung akan memilih produk UMKM yang bukan pakaian. Misalnya sepatu dan sandal, karena produk utama yang dijual oleh Uniqlo adalah pakaian.
Jumico Jacobs pun sebenarnya memiliki produk pakaian seperti outer dan atasan, tetapi produk mereka yang dipajang di Uniqlo adalah sandal dan sepatu.
"Sandal dan sepatu ini yang dipajang di Uniqlo. Karena mereka enggak jual produk sandal. Jadi mereka enggak memajang UMKM fesyen pakaian, mereka memajang apa yang mereka enggak punya seperti sandal dan sepatu," ungkap Miko.
Produk sandal dan sepatu dari Jumico Jacobs Ecoprint akan dipajang selama satu tahun di Uniqlo Aeon Sentul Bogor, mulai dari tahun 2023 hingga 2024.
Baca juga: Peluang Usaha Ecoprint, Begini Cara Membuatnya
Selain itu, pelaku UMKM juga perlu tahu, bahwa Uniqlo bukan menjual produk UMKM seperti mereka menjual produknya sendiri. Namun, Uniqlo memberikan space untuk UMKM memajang produknya.
Nantinya akan terdapat barcode yang menghubungkan pembeli ke UMKM. Sehingga, kalau ada pengunjung Uniqlo yang tertarik, mereka bisa scan barcode untuk menghubungi UMKM terkait produk yang ingin mereka beli.
"Uniqlo itu memang diharuskan bekerja sama dengan UKM. Jadi di mana pun Uniqlo berada, mereka akan memberi satu space produk contoh dari UKM. Jadi mereka tidak menjual produk kami seperti dagangannya, tapi mereka memajang dan menyediakan barcode," jelas Miko menutup pembicaraan.
Baca juga: Bermodal Rp 500 Ribu, Siti Khulifah Merintis Usaha Anyaman Bungkus Kopi hingga Produk Ecoprint
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.