Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menerapkan Sistem Konsinyasi Bisnis, Harus Jelas dan Teliti

Kompas.com - 09/05/2024, 15:00 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi pelaku usaha yang masih merintis bisnis, memasarkan produknya ke area yang lebih luas lebih tepat menerapkan sistem konsinyasi.

Konsinyasi bisnis adalah sistem menitipkan produk dagangan ke agen, penjual atau tempat lain. Pembayarannya akan diberikan kepada produsen setelah produk yang dititipkan sudah terjual.

Dengan begitu, produsen bisa menitipkan produknya di beberapa tempat, peluang penjualan juga tentunya akan meningkat. Selain itu, produk juga bisa dikenal oleh pangsa pasar yang lebih luas.

Sistem konsinyasi ini menguntungkan kedua belah pihak, baik itu produsen maupun agen. Sebab agen tidak perlu memproduksi barang sendiri tetapi bisa meraup keuntungan.

Bahkan, agen bisa mematok harga jual produk dan meraup keuntungan lebih, selama dia tetap membayar produk yang terjual sesuai dengan kesepakan produsen.

Baca juga: Tips Bangun Bisnis dengan Sistem Partnership, Salah Satunya Transparan

Peluang sistem konsinyasi memang cukup menjanjikan untuk dicoba, tetapi juga tidak bisa sembarangan dan perlu berhati-hati. Berikut adalah tips menerapkan sistem konsinyasi bisnis, seperti yang dilansir dari Gramedia.com,

Memilih Agen Yang Bisa Dipercaya

Produsen perlu teliti saat memilih agen atau tempat konsinyasi sebelum menitipkan barang. Pada dasarnya, berbisnis memang harus selalu waspada, sebab sangat beresiko kerugian jika pebisnis tidak berhati-hati.

Begitu pula saat memilih agen konsinyasi, pastikan orang tersebut memang bisa dipercaya. Terlebih lagi untuk menitipkan produk harus ada kepercayaan diantara kedua pihak.

Misalnya jika produk yang dititipkan adalah barang kerajinan keramik, jika agen tidak bisa menjaga barang tersebut mungkin saja dia lalai sehingga barang rusak. Meskipun akan diganti kerugiannya, tetap saja agen itu kurang bisa diberi kepercayaan untuk dititipkan barang.

Selain itu, kejujuran dan keterbukaan dalam sistem konsinyasi juga hal yang penting agar kerja sama bisnis ini bisa berlangsung dengan sehat. Kerja sama yang dijalin harus berlandaskan kesepakatan yang jelas untuk menghindari kesalahan di kemudian hari.

Baca juga: Mengintip Sistem Kerja Sama Bisnis Arung Jeram Sungai Elo di Magelang

Memilih Tempat yang Tepat

Jangan lupa bahwa salah satu tujuan sistem konsinyasi adalah memperluas pangsa pasar. Oleh karena itu, jangan tanggung-tanggung untuk menitipkan barang, pilihlah agen atau tempat yang ramai pengunjung dan berpotensi menghasilkan.

Misalnya memilih tempat strategis atau tempat yang sering dikunjungi wisatawan. Ini sangat memungkinkan produk kamu dikenal oleh banyak orang dari berbagai daerah.

Untuk meningkatkan penjualan, pilih pula tempat yang tepat untuk menitipkan produk sesuai dengan kategorinya.

Misalnya produk oleh-oleh maka titipkan di tempat wisata. Produk kerajinan maka titipkan di tempat yang menjual dekorasi rumah. Dengan begitu peluang untuk habis terjualnya juga lebih besar.

Rutin Pengecekan Berkala

Bagi produsen, perlu diingat bahwa konsinyasi bukan hanya menitipkan barang lalu menunggu hasil penjualan saja. Masih ada tanggung jawab yang perlu dilakukan oleh produsen untuk pengecekan barang.

Tujuannya agar produsen bisa segera mengganti barang yang rusakatau kadaluarsadengan barangyang baru. Sehingga pembeli tidak akan kecewa karena kualitas barang.

Baca juga: Strategi Bisnis Oleh-oleh di Lokasi Objek Wisata

Khususnya untuk produk makanan yang sangat mudah basi. Produsen pee,u berhati-hati dan harus rutin melihat kondisi barang.

Menjalin Komunikasi yang Baik

Masih berhubungan dengan pengecekan barang, salah satu tips yang bisa memudahkan produsen adalah memiliki komunikasi yang baik dengan agen.

Sebelum datang langsung ke lokasi, produsen bisa bertanya kepada agen terkaitbarang yang dia titipkan. Itu sebabnya kedua pihak perlu menjalin hubungan yang baikdan saling supportif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Program
LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau