Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Legendaris di Bogor, Ini Cerita Usaha Es Bir Kotjok Si Abah sejak 1965

Kompas.com - 13/05/2024, 09:05 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Jika berkunjung ke Bogor dan mampir di Jalan Suryakencana, kamu akan menemukan banyak kuliner legendaris asal Bogor. Salah satunya Es Bir Kotjok Bogor Si Abah yang gerobaknya "menghiasi" sepanjang jalan Suryakencana atau biasa disebut Surken.

Cuaca panas membuat Es Bir Kotjok banyak kedatangan pembeli. Bukan hanya warga lokal, tapi juga turis asing yang berjalan-jalan di jalanan Surken, surga kulinernya Bogor.

Salah satu gerobak Es Bir Kotjok Si Abah yang berlokasi di Jalan Roda, Bogor pun tidak henti-henti kedatangan pelanggan. Nampak seorang lelaki paruh baya dengan cepat mengocok minuman rempah hingga berbusa.

Lelaki itu bernama Didin (52), yang merupakan generasi ke-empat penerus Es Bir Kotjok Si Abah. Didin bercerita, kakeknya sudah berjualan Es Bir Kotjok sejak tahun 1965.

Baca juga: Cerita Wahyu Affandi, Pelaku Usaha dan Pengrajin Kujang Satu-satunya di Bogor

Dibuat Sejak Zaman Belanda

Awalnya, karena pada tahun-tahun tersebut orang Belanda yang ada di Indonesia sering melakukan perayaan atau acara-acara sembari mengonsumsi alkohol atau bir.

Maka dari itu, dibuatlah versi lokal yang boleh dikonsumsi dan lebih menyehatkan, karena tidak mengandung alkohol, yaitu Bir Kotjok.

"Kalau Orang Belanda biasanya minum bir, yang lokal juga bikin bir versi lain. Yaitu Bir Kotjok, minuman yang kalau dituang juga mengeluarkan busa seperti bir," kata Didin kepada kompas.com, Sabtu (11/5/2024).

Bir kotjok adalah minuman yang berasal dari rempah-rempah. Bahan utamanya adalah jahe merah, kayu manis, kapulaga, cengkeh, gula aren, dan sereh. Kemudian rempah-rempah ini akan digodok sampai menjadi minuman.

Baca juga: Kisah Jurasep Membangun Warung Kopi dengan Sentuhan Seni dan Budaya

Botol minuman rempah es bir kotjokKompas.com - Anagatha Kilan Sashikirana Botol minuman rempah es bir kotjok

Hampir mirip dengan bir pletok, bedanya bir kotjok perlu dikocok sampai mengeluarkan buih- buih busa, biasanya disajikan dingin dengan es. Sensasi dari minuman ini menyegarkan, tapi juga memberi kehangatan di tubuh setelah meminumnya.

Saat itu, kakek Didin yang merupakan generasi pertama Bir Kotjok Si Abah masih menjual bir kotjok dengan dipikul. Sambil mengelilingi Bogor, banyak pelanggan yang senang mengonsumsi bir kotjok, karena minuman ini juga banyak manfaatnya untuk menyehatkan tubuh.

Dari Pikulan ke Gerobak

Memasuki generasi keempat yaitu oleh Didin sejak tahun 2000, Es Bir Kotjok mulai mengganti armada dengan menggunakan gerobak.

Baca juga: Sejarah Tan Ek Tjoan, Roti Legendaris asal Bogor Sejak 1920

"Awalnya kakek saya masih berjualan dengan dipikul, biasanya keliling pasar. Dari awal sudah di Jalan Roda Bogor sini. Masuk ke generasi saya di tahun 2000, saya mulai coba pakai gerobak," ujar Didin.

Saat ini, Es Bir Kotjok Si Abah sudah memiliki delapan gerobak. Tujuh gerobak tersebar di Suryakencana, dan satu gerobak berlokasi di Sukasari Bogor.

Didin mengaku, setiap gerobak masih dioperasionalkan oleh keluarga besarnya. Sehingga lebih aman, karena ini termasuk bisnis keluarga.

"Dari 8 gerobak itu kebanyakan keluarga sendiri saja yang menjalankan, biar lebih aman dan mudah koordinasinya. Kalau orang lain sebenarnya agak takut berisiko juga," lanjutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau