Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Jenis Risiko Usaha, Pelaku Usaha Harus Tahu

Kompas.com, 14 Mei 2024, 09:07 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap usaha tentu memiliki risiko yang berbeda-beda. Risiko usaha adalah hal wajar dalam dunia bisnis, tetapi tetap perlu diantisipasi oleh pelaku usaha.

Singkatnya, risiko usaha adalah hambatan yang merugikan sebuah usaha atau bisnis, dan bisa terjadi kapan saja karena beberapa sebab. Jika dibiarkan, risiko usaha tentu berbahaya untuk kelangsungan bisnis hingga berujung kerugian.

Secara umum, ada lima jenis risiko usaha yang bisa diwaspadai oleh para pelaku usaha. Ketahui jenis-jenisnya berikut ini, seperti dilansir dari Gramedia.com,

1. Risiko Modal

Memulai sebuah bisnis tentu langkah awalnya berasal dari modal. Bisa berasal dari diri sendiri, maupun kerja sama dengan orang lain atau investor.

Baca juga: Pahami, Ini Tantangan Berbisnis di Era Digital

Modal bisa digunakan untuk membuat sebuah bisnis berkembang. Dengan begitu, harapannya penjualan akan meningkat dan keuntungan yang dihasilkan juga bisa mengembalikan modal awal.

Namun, ternyata ada risiko untuk modal. Misalnya saat penjualan tidak meningkat dan berujung kerugian.

Jika penjualan terus menurun, maka pelaku usaha bisa kehabisan modal dan tidak bisa mengembalikan modal awal.

Hal ini semakin berisiko lagi jika ada investor dalam bisnis, karena investor menginvestasikan sejumlah modal dengan harapan akan memberikannya keuntungan.

Namun jika usaha tidak menguntungkan, akan menjadi sangat berisiko bagi pelaku usaha dan investor.

2. Risiko Keuangan

Keungan memang tidak pernah lepas menjadi salah satu faktor penentu berkembangnya sebuah usaha. Namun, keuangan juga sangat mudah mengalami kerugian.

Masih berhubungan dengan risiko modal, risiko keuangan juga bersangkut paut dengan kondisi penjualan. Jika penjualan menurun, maka keuangan usaha juga bisa berisiko.

Baca juga: Paneupaan Kujang Pajajaran Ungkap Tantangan Pengrajin Lokal

Selain itu, manajemen keuangan yang tidak tepat juga bisa menjadi risiko keuangan. Karena penggunaan uang dalam bisnis perlu berhati-hati, pastikan tidak boros dan mengeluarkan dana untuk hal yang kurang perlu dan tidak berdampak banyak terhadap bisnis.

Risiko keungan juga bisa dipengaruhi oleh kondisi pasar yang animonya tidak stabil.

Oleh karena itu, para pelaku usaha perlu jeli dalam mencari strategi, agar bisnis yang dijalankan bisa terus berkembang dan memberikan profit.

3. Risiko Produk

Tentunya dalam usaha akan menawarkan produk atau jasa. Tingkat penjualan menjadi penentu apakah usaha yang dijalankan memang berhasil dan diminati oleh konsumen.

Agar penjualan terus naik, maka produk yang ditawarkan juga harus berkualitas. Jika perusahaan bisa menjaga kualitas produk, kemungkinan besar pembeli akan terus kembali, sehingga usaha tidak mengalami kerugian.

Namun, jika pelaku usaha tidak bisa memberikan yang terbaik terhadap produk-produknya, hal ini bisa berujung pada risiko perusahaan. Yaitu risiko yang memberikan dampak atau citra buruk bagi perkembangan usaha.

Maka dari itu, pelaku usaha perlu memerhatikan kualitas produk yang mereka tawarkan, sehingga tidak berujung dengen risiko yang merugikan perusahaan.

4. Risiko Operasional dan Teknik

Sebuah usaha tentu memerlukan operasional. Seperti pekerja (SDM), sistem produksi, kebijakan dan peraturan, hingga dari inovasi produk itu sendiri.

Operasional ini diharapkan bisa maksimal dan mengembangkan usaha menjadi lebih baik lagi.

Namun operasional juga bisa menjadi risiko usaha, jika tidak berjalan dengan lancar dan banyak kesalahan di dalamnya. Misalnya pekerja yang kurang baik kinerjanya, sistem produksi yang tidak mencapai target, atau produk yang tidak laris diminati pembeli.

Baca juga: Tantangan Berbisnis Pot, Bahan Baku Jadi yang Utama

Selain itu, ada pula risiko teknik. Biasanya risiko ini berasal dari alat atau teknik produksi yang tidak berfungsi dengan baik. Misalnya mesin rusak atau teknik produksi yang salah. Hal ini bisa menghambat produksi dan merugikan perusahaan.

Hal-hal seperti ini bisa sangat berisiko terhadap usaha. Oleh karena itu, setiap pelaku usaha perlu memerhatikan kegiatan operasional bisnisnya dan rutin mengecek alat produksi tetap dalam keadaan baik.

5. Risiko Pasar

Faktor terakhir yang menentukan penjualan produk tentunya dari pasar. Pasalnya, pasar berhubungan dengan minat pembeli dan angka penjualan.

Kondisi pasar seringkali berubah-ubah, karena perputarna tren musiman yang perputarannya cepat. Oleh karena itu, pasar merupakan kunci utama sebuah produk laris terjual atau tidak, tergantung dari minat pembeli.

Jika usaha tidak mampu bersaing dengan pergerakan zaman, maka besar kemungkinan usaha tersebut akan mengalami kerugian. Ini merupakan salah satu risiko pasar.

Oleh karena itu, pelaku usaha perlu adaptif dan inovatif dalam menjalankan sebuah bisnis.

Baca juga: 4 Strategi Dasar Manajemen Risiko yang Harus Dimiliki Pelaku UMKM

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau