Namun, semua kesulitan dan tantangan bisa diatur sedemikian rupa oleh Aris sehingga menjadi kekuatan bisnisnya.
Dalam sebulan, Titik Nyaman dapat beromzet Rp 25 juta, menandakan bahwa penjualannya dapat terbilang baik.
Tak hanya permasalahan penghasilan, dengan murni buatan tangan bukan pabrik, jenis kain dan desain eksklusif, serta edisi terbatas, Titik Nyaman juga berhasil ekspor ke luar negeri, yaitu Thailand dan Cina.
Aris mengungkap, sampai saat ini kedua negara itu masih berlanjut memesan di Titik Nyaman dan menjadi pelanggan setia.
“Waktu itu pernah ikut pameran di kedua negara itu. Kedua negara itu masih identik lah sama kain tradisional dan yang tertarik dan beli produk kami itu ternyata sebuah butik,” katanya.
Saat ini mereka juga tersedia untuk pengiriman ke luar negeri. Walaupun tak begitu menguntungkan, Aris mengatakan bahwa pengiriman ke luar negeri ia lakukan untu membangun branding Titik Nyaman.
“Sejujurnya pengiriman keluar negeri sangat mahal untuk UKM seperti kami. Karena memenuhi atau tidak memenuhi kuantitas dan berat paket, kami tetap kirim ke luar negeri. Paling BEP saja dan kami fokus untuk branding. Siapa tau ada repeat order,” ungkap Pria itu.
Baca juga: Perjalanan Yuli Astuti, Merintis Muria Batik Kudus demi Melestarikan Batik Tulis
Tak hanya menghasilkan produk yang inovatif, Aris juga mengusahakan agar bisnisnya itu zero waste. Mulai dari packaging hingga kain-kain sisa produksi.
Aris mengaku, packaging yang digunakan merupakan daur ulang dari kardus dan kayu yang sudah tak terpakai. Aris mengusahakan agar paket Titik Nyaman yang dikirim tidak meninggalkan banyak sampah.
Selain packaging, kain-kain sisa produksi juga tidak dibuang begitu saja. Aris menggunakannya untuk ornamen-ornamen pada kaos, tas, dan topi produk Titik Nyaman.
Aris berharap, Titik Nyaman bisa lebih berkembang lagi. Dengan begitu, ia bisa banyak membantu karyawannya, pengrajin kain, dan semua pihak yang terlibat. Ia juga berharap agar produk-produk Titik Nyaman bisa masuk di hati para konseumennya.
“Memang tujuan adanya Titik Nyaman adalah untuk membantu sesama,” tutup Aris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.