Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aroma Kopi Bah Sipit Harumkan Toleransi Antar-Etnis di Kota Bogor

Kompas.com - 20/05/2024, 11:45 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

100 Persen Kopi Tulen

Kopi Bah Sipit awalnya hanya menyediakan bubuk kopi Robusta. Namun, setelah Nancy meneruskan bisnis keluarga ini dia mulai menyediakan kopi Arabica.

Bukan tanpa alasan produk tersebut disediakan. Besarnya permintaan masyarakat menjadi pendorong Nancy untuk menghadirkan varian kopi lain.

Meskipun demikian, Nancy tetap mempertahankan nilai yang sama seperti masa kakek dan ayahnya, yaitu menjual kopi 100 persen tulen tanpa campuran apapun. Jika biasanya ada kopi bubuk yang memiliki kadar campuran jagung, di Kopi Bah Sipit semuanya murni dari biji kopi yang di-supply oleh petani lokal sehingga rasanya otentik dan khas.

Baca juga: Cerita Yohanes Bangun Uncle Jo Coffee, Berawal karena Sering Meeting di Kedai Kopi

"Awalnya hanya menyediakan Robusta, tapi sejak saya teruskan saya lihat masyarakat punya keinginan yang lebih beragam. Sehingga sekarang kami menyediakan kopi Arabica. Biji kopinya dari petani lokal, kalau kopi menurut saya jangan impor dari luar, toh kopi Indonesia juga lebih enak," ujar Nancy.

"Ciri khas dari Kopi Bah Sipit ini bubuk kopinya 100 persen kopi tulen, artinya tidak ada campuran apa-apa. Murni hanya dari biji kopi saja, jadi orang yang sudah tahu rasanya kopi kami biasanya akan balik lagi karena sudah khas dan cocok," imbuhnya.

Lintas Generasi dan Berinovasi

Tidak heran mengapa Kopi Bah Sipit tidak hilang pamor. Meskipun sudah melintasi banyak sekali perubahan zaman, tetapi mereka mampu menyesuaikan diri. Dapat dilihat dari inovasi yang terus dihadirkan di Kopi Bah Sipit.

Selain menjual kopi bubuk, kini mereka juga menjual kopi kemasan ready to drink. Nancy juga menambahkan beberapa meja dan kursi agar pengunjung bisa mencicipi Kopi Bah Sipit di kedai sambil bersantai.

"Kalau inovasi di antar generasi pastinya ada. Kalau dulu hanya jual kopi bubuk saja, sekarang sudah ada yang ready to drink. Kami menyediakan tempat seperti ini agar pengunjung yang ingin coba bisa sekalian nongkrong," papar Nancy.

Dalam sehari Kopi Bah Sipit bisa menghasilkan 50 kilo bubuk kopi. Selain offline store di kedai kopi, kini mereka mulai memasuki pasar e-commerce. Hampir satu abad mengikat toleransi di Jalan Empang, kini sudah banyak pelanggan setia Kopi Bah Sipit khususnya di Kota Bogor. Cerita di balik Kopi Bah Sipit membuktikan bahwa siapa pun bisa berbisnis selama menjaga toleransi satu sama lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau