Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Rumah Mocaf, Merangkul Petani Singkong hingga Ekspor ke Mancanegara

Kompas.com - 30/05/2024, 20:36 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Rumah Mocaf juga membangun sebuah ekosistem dari hulu ke hilir, artinya mulai dari proses bertani, pemasaran, hingga distribusi untuk merangkul para petani singkong.

Cluster pertama tentu saja petani singkong yang bertani singkong. Kemudian dilanjutkan dengan cluster kedua, yang terdiri dari istri-istri petani dengan tugas mengolah singkong menjadi produk mocaf.

Pada akhirnya berlanjut ke cluster ketiga yaitu Rumah Mocaf untuk melakukan finishing, pemasaran, dan distribusi.

 Baca juga: 45 Ton Tepung Mocaf asal Banjarnegara Diekspor ke Turki

"Dengan adanya kolaborasi dengan Rumah Mocaf, banyak petani yang semakin semangat dalam membudidayakan singkong di desa-desa. Harapannya dengan begitu, kami juga turut menggerakkan petani yang ada di pedesaan," ujar Utami.

Petani yang mulanya kesulitan menjual hasil panen, kini bersama dengan Rumah Mocaf sudah bisa meningkatkan penjualan.

 

Bahkan, Rumah Mocaf juga sudah menembus mancanegara dengan mengekspor produk mocaf sejak tahun 2020.

Beberapa negara yang sudah mereka tembus yaitu Oman, Singapura, Malaysia, Turki, dan Jerman.

Gencar digitalisasi

Pada tahun 2020, Rumah Mocaf juga menggencarkan digitalisasi. Bukan hanya dari segi alat dan mesin yang di-upgrade, tapi juga turut melakukan pemasaran digital melalui sosial media, e-commerce, hingga menggunakan iklan untuk menjangkau lebih banyak pemasaran dan penjualan.

Terbukti, kini mereka mampu ekspor dan merambah banyak reseller di luar pulau.

"UMKM bisa dibilang tulang punggung perekonomian Indonesia, harapannya masyarakat dan sumber daya yang ada bisa semakin diberdayakan," harap Utami.

"Bukan hanya bagaimana membangun bisnis yang profit oriented, tapi juga bisa membawa kebaikan, manfaat, dan keberkahan untuk orang-orang sekitar kita," pungkasnya menutup pembicaraan.

Baca juga: Mocaf Bisa Gantikan Terigu, Apa Kelebihannya untuk Bisnis Kuliner?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

Training
Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Training
Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Training
Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Training
Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Program
Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Jagoan Lokal
Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Program
CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

Training
Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Training
CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

Program
Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps 'Sapa UMKM'

Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps "Sapa UMKM"

Program
 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi 'Online' Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi "Online" Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau