Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kena Tipu Ratusan Juta, Amin Bangkit dan Sukses Rintis Bisnis Baso Aci dan Seblak

Kompas.com - 04/06/2024, 08:15 WIB
Ester Claudia Pricilia,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penipuan bisnis kerap terjadi. Tak jarang para pelaku bisnis yang ditipu merasa down atau stress, karena menimbulkan kerugian yang tinggi.

Begitu juga Muhamad Amirul Muminin (39), yang pernah ditipu sekian ratus juta saat berbisnis di Bandung, Jawa Barat, kota kelahirannya.

Kejadian itu mengharuskan ia dan keluarga merantau ke Jakarta pada tahun 2012, agar kembali dapat menghasilkan uang.

Baca juga: Berawal dari Keresahan, Komunitas Ini Sulap Sampah Organik Jadi Briket

“Bisa dibilang kami mulai dari modal minus, makanya kami berpikir, apa sih bisnis yang modalnya sangat kecil, tapi selalu terjadi repeat order,” jelas Kang Amin kepada Tim Kompas.com di Jakarta, beberapa hari lalu.

Memulai Bisnis karena Sang Istri Suka Seblak dan Baso Aci

Kang Amin akhirnya terpikir untuk membuat baso aci dan seblak. Kedua makanan ini merupakan makanan khas Priyangan favorit sang istri tercinta, Gina Hikmaturredha (27).

Saat Gina menimba ilmu di Bandung selama enam tahun, ia cocok dengan cita rasa makanan khas Bandung.

Namun setelah kembali ke Jakarta, Gina tidak dapat menemukan baso aci dan seblak dengan rasa yang otentik di Jakarta.

Alasan itulah, yang mendasari mereka merintis bisnis baso aci dan seblak. Apalagi, modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis baso aci dan seblak juga relatif kecil.

Mereka mulai merintis bisnis dengan nama Amnesia (Amin Cinta Indonesia), di Pasar Kalideres, Jakarta.

“Kami enggak bisa sering bolak-balik ke sana, jadi ya sudah saya belajar bikinnya, supaya bisa dijual sekaligus saya dan istri nikmatin. Jadi kalau istri mau, enggak perlu jauh-jauh ke Bandung,” katanya.

Tak mengasal dalam berjualan, Kang Amin benar-benar membuat resep baso aci dan seblak yang otentik. Ia membuat tingkat kepedasan yang tinggi dan kuah yang medok.

“Kuah paling penting, karena pertama-tama orang pasti seruput kuahnya. Banyak yang bilang kalau makan baso aci kami, mereka serasa lagi di Bandung,” ujar Kang Amin.

Tak hanya menjual makanan, Kang Amin juga menyediakan menu minuman ,yaitu capucino cincau yang saat itu sedang tren di pasaran.

Baca juga: Cerita Mira Membangun Makacha Bakery, Berawal karena Anaknya Tak Mau Makan Nasi

Memahami Pasar dan Merambah ke Banyak Produk Bisnis

Amin sendiri sebenarnya sejak kecil sudah hidup di pasar tradisional. Ia membantu orangtuanya berjualan di Pasar Cicalengka. Oleh karena itu, ia sudah cukup familiar dengan cara kerja pasar tradisional.

Produk-produk KolaboraosKompas.com - Ester Claudia Pricilia Produk-produk Kolaboraos

Seiring berjalan waktu, ia merasa penjualan makanan dan minumannya sudah mulai bagus. Kang Amin pun menambah produk Amnesia, yaitu basreng (baso goreng) dan cuanki.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau