Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sari, Olah Kelapa Tua yang Tak Terjual jadi Virgin Coconut Oil

Kompas.com - 04/06/2024, 09:30 WIB
Alfiana Rosyidah,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di daerah Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, ada seorang pebisnis yang berusaha memanfaatkan sumber daya alam di sekitarnya. Kelapa tua yang sudah tidak lagi banyak menghasilkan santan, menjadi perhatian pebisnis ini.

Orang yang berusaha memanfaatkan kelapa tua ini adalah Sari Septiani (34). Setelah melalui rangkaian proses belajar, Sari membuat virgin coconut oil (VCO) yang diklaim memiliki khasiat menurunkan gula darah. 

Bisnis yang dirintis oleh Sari saat ini memiliki merek Seri Foods dan telah berdiri sejak September 2023 lalu. Peminat produknya saat ini berada di sekitar Kabupaten Semarang dan Demak. 

Baca juga: Jual Arang Briket, Rena Manfaatkan Platform Digital untuk Edukasi Konsumen

Ketika berbincang-bincang dengan Kompas.com secara daring, Sari menuturkan motivasi awal ia merintis bisnis ini serta kendala-kendala yang menjadi tantangannya. Selain itu, Sari juga membagikan proses mempelajari seluk-beluk VCO. 

Berawal dari Kelapa Tua yang Tidak Terjual

Ketertarikan Sari untuk memanfaatkan kelapa tua yaitu dari cerita ibunya yang memiliki toko kelontong di tengah-tengah desa. Toko kelontong tersebut menerima kelapa-kelapa tua yang dijual oleh orang-orang di desa. 

"Kelapa yang sudah sangat tua itu kan kalau dijual orang-orang enggak mau karena santannya sedikit. Terus karena ibu saya enggak tega, akhirnya tetap dibeli sekitar lima biji, 10 biji. Ada yang jual tiga biji juga dibeli," tutur Sari pada Senin (3/6/2024). 

Baca juga: Cerita Zahro Manfaatkan Arang Batok Kelapa untuk Bisnis Pakaian

Kelapa tua tersebut rupanya dimanfaatkan sendiri menjadi serundeng oleh ibu Sari. Berangkat dari hal ini, Sari memiliki niat untuk membantu ibunya. 

"Terus habis itu saya berpikir gimana caranya supaya bisa meningkatkan nilai jual kelapa ini," ungkapnya. 

Gali Informasi Tentang Virgin Coconut Oil

Pada tahun 2022, Sari pun mulai mempelajari VCO yang diperoleh dari kelapa tua. Ia mencari tahu manfaat yang diperoleh dari VCO dan cara pembuatannya hingga menemukan formulanya. 

Baca juga: Cerita Sukses Tiar Bisnis Kerajinan Batok Kelapa, Berawal dari Hobi Seni

"Tahun 2022 itu saya berniat untuk coba-coba membuat VCO, tetapi saya harus mempelajari VCO ini dulu. Caranya, ya, lihat-lihat di YouTube, browsing, dan saya juga baca puluhan jurnal," terangnya. 

Setelah mempelajari soal VCO, Sari pun tidak langsung berhasil membuatnya. Ada trial and error yang sempat ia alami. Saat mencoba membuat VCO, Sari justru menghasilkan VCO dengan rasa asam. Namun, ia kembali mencoba hingga VCO tersebut jernih dan tidak asam.

"Dulu pernah waktu buat itu rasanya asam, terus warnanya kuning, tapi akhirnya setelah banyak belajar lagi, saya bisa membuatnya," sambung Sari. 

Baca juga: Cerita Febri Yunarta, Pengrajin Lukisan Sabut Kelapa Asal Medan

Kemudian pada bulan September 2023, Sari pun mulai merintis bisnis VCO ini dengan nama Seri Foods. Produknya pun saat ini juga sudah mendapatkan sertifikat dari dinas kesehatan dan sertifikat halal. 

Perbedaan warna minyak kelapa goreng dengan virgin coconut oildok. Seri Foods Perbedaan warna minyak kelapa goreng dengan virgin coconut oil

Bisa Mengurangi Gula Darah

Ketika ditanya tentang manfaat dari VCO, Sari menyebut VCO dapat mengurangi gula darah. Cara penggunaannya pun tidak seperti minyak kelapa yang dikhususkan untuk menggoreng. VCO dapat langsung dikonsumsi untuk makanan apapun. 

"Fungsi utama VCO ini untuk dikonsumsi dan biasanya ditambahkan ketika memasak nasi. 'Kan nasi itu indeks glukemiknya sangat tinggi, jadi untuk menurunkannya bisa ditambahkan VCO ini," ucap Sari.

Baca juga: Buka Peluang Usaha, Disprinkop UKM Mataram Beri Pelatihan Kriya dari Limbah Pelepah Kelapa

Sari kemudian menceritakan after taste dari nasi yang sudah diberi VCO. Berdasarkan penuturan pembelinya, nasi yang diberi VCO terasa seperti nasi uduk tanpa garam. Selain itu, VCO juga membuat nasi tidak meninggalkan kerak ketika selesai dimasak. 

"Terus VCO ini juga bisa dikonsumsi langsung bersama minuman. Kalau ada yang suka kopi atau teh, bisa menambahkan VCO ini ke minuman tersebut. Tapi kayak ada rasa kelapanya," lanjutnya. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau