KOMPAS.com – Berawal dari menyukai seni kriya dan ingin membantu orang sekitar, Tiar Bachroni (28) asal Kudus menekuni bisnis kerajinan dari batok kelapa yang bernama Oni Made Craft.
Tiar memilih batok kelapa lantaran terlihat artistik dan limbah alam yang biasanya digunakan sebagai bahan bakar atau dibuang. Berangkat dari hal ini, ia berinisiatif membuat kerajinan yang memiliki nilai manfaat yang lebih daripada kayu, rotan, dan lain sebagainya.
Lulus kuliah di Universitas Negeri Semarang tahun 2017, Tiar mulai menjalankan bisnis kerajinan dari batok kelapa.
Ketika ditanya modal, ia mengatakan dari tabungan beasiswa saat kuliah sebesar Rp1 juta untuk membeli mesin ukir dan Rp 200.000 sebagai uang saku ke Yogyakarta.
Baca juga: Kisah Sukses Zahlan Berbisnis Kerajinan dari Pelepah Pisang, Awalnya Hanya Supplier
“Di Yogyakarta saya belajar dengan pengrajin, tapi saya kerjanya itu bukan untuk pemenuhan kebutuhan. Tetapi sebagai pengalaman menambah skill makanya memilih 1 minggu dan tidak masalah tidak dibayar asal diberikan ilmu dan tempat untuk tidur,” kata Tiar ketika dihubungi oleh Kompas.com, Senin (29/5/2023).
“Nah dari tahun 2017 itu saya terus tekad berjalan menuju sebuah usaha yang saya inginkan. Di satu sisi saat ini alhamdulillah masih bertahan dan memiliki beberapa aset atau produk yang telah saya buat,” sambung Tiar.
Ketika ditanya pendapatan, ia mengatakan sekitar Rp5 juta sampai Rp6 juta selama satu bulan. Berjalannya waktu, bisnis kerajinan batok kelapa telah menghasilkan beraneka macam produk seperti suvenir, miniatur, alat makan, hiasan dinding, dan lainnya.
Baca juga: Kresek Project, Bisnis Kerajinan Tangan dari Daur Ulang Sampah Kresek
Waktu yang dibutuhkan pun sesuai dengan produk apa berapa jumlahnya. Tiar dibantu oleh 2 orang pekerja masing-masing di bagian produksi dan pemasaran.
Hal yang membedakan produk kerajinan batok kelapa dengan produk pesaing adalah hasilnya. Jika pesaing membuat membuat mangkok yang bentuknya biasa, maka ia membuat mangkok yang bentuknya ada seperti ombak atau lengkungan. Jadi, produk Tiar memiliki perbedaan dari segi keunikan produk.
Sejak awal sudah menggunakan media sosial dan marketplace seperti Instagram, Facebook, dan Shopee untuk memasarkan produknya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.