Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kresek Project, Bisnis Kerajinan Tangan dari Daur Ulang Sampah Kresek

Kompas.com - 05/03/2023, 19:28 WIB
Rheina Arfiana,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Prihatin dengan masalah limbah sampah kresek di Lombok yang sering dibuang ke suangai, membuat Lila Nasution (60) memiliki ide untuk mengolah sampah kresek menjadi kerajinan tangan.

Di sisi lain, wanita asal Jakarta ini melihat banyak pengrajin anyaman ketak yang terimbas pandemi Covid-19.

Berangkat dari dua kondisi tersebut, Lila mulai mencari pengrajin yang mau mencoba membuat ketak menggunakan kresek.

Baca juga: Berawal dari Hobi, Putri Utami Raup Cuan dari Bisnis Merajut

Menurut Lila, ini bukan hal yang mudah, karena hanya sedikit pengrajin yang mau melakukannya.

“Kita mengumpulkan para pengrajin sambil mencari lagi yang lain, ada yang pintar membuat tas, keranjang, dan lainnya,” ujar Lila saat ditemui Kompas.com di acara Inacraft, Jumat (3/3/2023).

Sebagai langkah awal, para pengrajin mendapat pelatihan bagaimana menggunakan kresek dalam proses menganyam ketak.

"Jika hasil kreasinya bagus, kita beli. Jadi sebagian besar uangnya masuk ke mereka. Karena saat pandemi, mereka tidak ada pemasukan," sambungnya.

Agar cakupannya lebih luas, Lila juga mengajak masyarakat desa dan mengajari mereka cara membuat tali tambang dari kresek.

Tali yang dihasilkan ini bisa dibeli untuk digunakan dalam pembuatan topeng dan lukisan.

"Setiap orang memiliki style masing-masing. Jadi, kita memiliki beberapa artisan yang membuat hiasan dinding," kata Lila.

Baca juga: Cerita Nurul Khotimah Ekspor Bawang Goreng Hunay 300 Kg ke Singapura

Kresek Project, Kombinasi Bahan ALam dan Limbah Plastik Daur Ulangdok.pribadi Kresek Project, Kombinasi Bahan ALam dan Limbah Plastik Daur Ulang

Kresek Project

Diakui Lila, ide berbisnis datang belakangan karena tujuan awalnya adalah untuk mengatasi masalah lingkungan dan limbah.

Tetapi ia menyadari, tak bisa terus-menerus mengandalkan uang tabungannya. Harus melakukan sesuatu supaya sustainable.

"Modal yang digunakan kan terus berkembang, dari kecil lalu semakin besar, tergantung produk yang dibuat. Untuk memproduksi lebih banyak barang juga membutuhkan uang," jelasnya.

 

Karena itu, ia berpikir untuk menjual hasil kreasi dari kresek, agar ada pemasukan untuk membayar para pengrajin.

Baca juga: Edan-Edanan, Kembangkan Kain Tradisional Hingga Raup Omzet Ratusan Juta

"Hasil dari penjualan kreasi kresek ini sudah lumayan, bisa mengembalikan modal yang diambil dari tabungan, meski tak seluruhnya, karena uangnya diputar terus agar lebih banyak pengrajin yang bisa direkrut," tutur Lila.

Dengan merek Kresek Project, Lila melakukan promosi dengan mengikuti bazar dan pameran, agar pembeli bisa melihat langsung produk yang ditawarkan.

Selain itu, promosi melalui media sosial seperti Instagram dan Facebook juga dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau