Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdayakan Kaum Ibu, Diyah Buat Produk Home Living Dari Tenun

Kompas.com - 04/06/2024, 21:00 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Indonesia punya banyak kekayaan budaya seperti salah satunya yakni tenun dan batik. Pada dasarnya tenun dan batik bisa diolah menjadi produk kerajinan mulai dari fesyen hingga dekorasi.

Sayangnya, saat ini produk kerajinan lokal tengah menghadapi tantangan persaingan dengan produk luar.

Banyak produk kerajinan dari luar yang dijual di e-commerce dengan harga murah. Masyarakat Indonesia pun lebih cenderung membeli produk yang harganya lebih murah, membuat pasar produk lokal sulit bersaing.

Baca juga: Toba Tenun, Berdayakan 200 Perempuan dan Beromzet Rp100 Juta

Hal ini juga dialami oleh Diyah (32), perempuan asli Semarang yang memutuskan berbisnis tenun bersama kakaknya karena terpicu setelah melihat produk-produk e-commerce.

Diyah menemukan suatu permasalahan bahwa di market e-commerce Indonesia lebih banyak kebanjiran produk home living craft dari luar negeri.

Sementara itu, Diyah dan kakaknya beberapa kali keliling daerah Indonesia khususnya di Pulau Jawa dan melihat banyak sekali keindahan kerajinan lokal.

Diyah berpikir produk Indonesia juga tidak kalah saing dengan produk luar. Bahkan, di Indonesia banyak pengrajin berbakat yang terkendala dalam memasarkan produk dan merasa kebingungan untuk bersaing dengan produk luar tersebut.

"Keindahan kerajinan lokal itu enggak kalah saing, hanya saja memang produk lokal kalah persaingannya dari segi ekonomis," ujar owner Diraya Idn, Diyah kepada Kompas.com pada Kamis (30/5/2024).

Memberdayakan SDM wanita khususnya kaum ibu

Ini menjadi motivasi Diyah untuk membuat produk home living craft dari tenun dan batik, seperti yang diketahui bahwa tenun dan batik adalah kebudayaan Indonesia yang perlu dilestarikan.

Diyah mulai mengkaryakan para pengrajin lokal khususnya kaum Ibu yang terampil dalam membuat kain tenun dan batik.

Baca juga: Kisah Sukses Sarinda Farid Bisnis Kerajinan Perak dan Tenun

Terlebih lagi, Diyah yang juga dibesarkan oleh seorang single mom semakin memiliki tekad untuk membantu kaum Ibu memiliki pekerjaan dan penghasilan tambahan.

"Motivasi kami itu bisa memberdayakan SDM wanita terutama kaum Ibu. Rasanya membahagiakan bagi kami jika setiap produk Diraya hasil dari tangan-tangan terampil mereka," lanjutnya.

Pada tahun 2024, Diyah bersama kakaknya mulai membangun bisnis Diraya Idn. Ia mengangkat kain tenun yang dijadikan produk home living craft seperti sarung bantal, taplak meja, tempat tisu, hingga penutup dispenser.

Produk home living memang memiliki segmentasi pasar tersendiri, karena produk home living akan terus dicari orang yang ingin mendekorasi ruangan. Menurutnya, peluang untuk menjual produk home living akan terus berputar mengikuti tren terkini.

Diraya pekerjakan SDM perempuan khususnya kaum ibuDok. Diraya Idn Diraya pekerjakan SDM perempuan khususnya kaum ibu

Gabungkan seni tradisional dan kontemporer

Meskipun masih terbilang pemain baru di industri ini, tetapi Diraya tidak ragu untuk menggabungkan konsep seni tenun tradisional dan kontemporer. Dengan begitu Diyah bisa menjual produk home living dari tenun tetapi tetap mengikuti tren terbaru yang sesuai dengan minat pasar.

Halaman:

Terkini Lainnya
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Program
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Program
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Program
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan 'Blended Finance' ke Adena Coffee
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan "Blended Finance" ke Adena Coffee
Program
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Jagoan Lokal
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
Training
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Program
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha 'Outdoor' untuk Perluas Akses Pasar
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha "Outdoor" untuk Perluas Akses Pasar
Training
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Training
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Program
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Jagoan Lokal
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Jagoan Lokal
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni  Naikkan Target Giling
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni Naikkan Target Giling
Program
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Jagoan Lokal
SMBC Indonesia Gandeng Komunitas Lokal Perkuat Perempuan Pelaku UMKM
SMBC Indonesia Gandeng Komunitas Lokal Perkuat Perempuan Pelaku UMKM
Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau