Menurut Feda dan Liza, rasa manis dan asin jajanan tradisional juga cocok dipadukan dengan kopi dan teh.
Usaha tak pernah mengkhianati hasil. Berkat upaya Feda dan Liza mengenalkan jajanan tradisional melalui Jajan Si Manis, mereka mendapat kesempatan menampilkan wajah premium jajanan tradisional Indonesia di salah satu forum ASEAN.
“Di ASEAN kemarin itu banyakan dessert table yang isinya cake, di situ kami promote jajanan tradisional Indonesia,” jelasnya.
Selain itu, Rumah Jajan si Manis juga telah menjamu cukup banyak tamu asing seperti dari Singapura, Malaysia, Belanda, dan juga Jepang.
Jajan Si Manis bahkan turut berpartisipasi dalam kegiatan bazar, yang di lakukan oleh beberapa komunitas ibu-ibu Jepang yang berada di Jakarta dan Bali.
“Dari situ respons yang kami terima, Alhamdulillah selalu positif,” kata Liza.
Baca juga: Intip 4 Strategi Marketing Kedai Mie Tjap Chili yang Selalu Ramai Pengunjung
Saat ini Jajan Si Manis telah mempunyai empat outlet dan telah mempekerjakan 20 orang tenaga kerja.
Untuk ke depannya, Feda dan Liza berharap, Jajan Si Manis bisa terus punya kesempatan memperkenalkan jajanan tradisional Indonesia premium lebih luas lagi, agar semakin banyak yang dapat menghargai jajanan tradisional Indonesia.
“Kalau bukan kita sebagai orang Indonesia, siapa lagi yang akan memperkenalkannya?” tutup Liza.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.