Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui 4 Sebab Gagalnya Bisnis dengan Sistem Partnership

Kompas.com - 04/07/2024, 09:34 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

KOMPAS.com - Banyak cara untuk mengembangkan bisnis. Salah satunya dengan sistem partnership atau kemitraan. Dengan sistem partnership, pelaku usaha bisa menggabungkan keahlian, serta berbagi biaya dan risiko dengan rekan bisnis.

Namun demikian, jika tak dilakukan dengan tepat, partnership bisnis justru akan mengalami kegagalan dan tak mencapai keuntungan.

Komunikasi yang baik, visi yang jelas, hingga keahlian yang melengkapi adalah kunci penting membangun partnership bisnis yang kuat dan sukses.

Baca juga: Owner APRC Indonesia Ungkap Cara Menjaga Partnership dengan Pebisnis Luar Negeri

Berikut ini empat hal yang bisa menyebabkan gagalnya partnership bisnis. Simak penjelasannya.

1. Komitmen yang Tidak Seimbang

Memulai bisnis membutuhkan komitmen finansial dan personal yang besar. Sebagai pemilik bisnis tunggal, Anda sendiri yang akan bertanggung jawab atas kesuksesan atau pun kegagalan bisnis.

Namun dalam sistem partnership, kesuksesan atau kegagalan bisnis Anda juga akan bergantung pada kontribusi partner bisnis, sehingga ketika mereka tidak mampu melakukan pengorbanan finansial atau personal yang sama dengan Anda, maka hal ini bisa menimbulkan rasa tidak puas dan bahkan memicu konflik.

Dalam sistem partnership, mungkin akan ada salah satu pihak yang memberikan kontribusi finansial lebih besar, sementara pihak lainnya sepakat akan memberikan tenaga dan waktu yang lebih besar dalam menjalankan bisnis.

Namun, ketika hal tersebut tak berjalan sesuai rencana, sistem partnership dalam bisnis Anda kemungkinan tak akan berumur panjang.

2. Perbedaan Kepribadian

Dalam sistem partnership, penting bagi Anda memiliki hubungan baik dengan mitra bisnis. Terjadinya perselisihan adalah hal yang wajar, tapi kepribadian yang sangat berbeda dapat memperbesar perbedaan pendapat dan menyebabkan konflik.

Oleh sebab itu, Anda perlu mengenal kepribadian partner bisnis sejak awal. Apakah ia suka mengambil risiko? Apakah ia sangat termotivasi? Apa harapannya terhadap sistem partnership yang dijalankan? Bagaimana ia menangani situasi sulit seperti menghadapi karyawan atau pelanggan bermasalah?

Pada dasarnya, perbedaan kepribadian ini juga bisa menjadi keuntungan dalam partnership bisnis, jika Anda dan partner bisa saling memahami, saling menghargai pendapat, dan memiliki satu visi yang sama untuk kesuksesan bisnis.

Baca juga: 3 Cara Jitu Memilih Media Partner Guna Memperlancar Promosi

3. Tidak Memisahkan Hubungan Personal dan Bisnis

Memulai bisnis bersama pasangan, keluarga, atau teman memiliki peluang sukses, karena Anda memulai bisnis dengan orang yang Anda kenal dan percaya. Namun hati-hati, bagaimana pun uang bisa mengubah segalanya.

Partnership bisnis yang sukses seharusnya didasarkan pada kekuatan, bakat, kepribadian, dan pengalaman yang saling melengkapi dari masing-masing partner, sehingga tidak sekadar hubungan pribadi.

Bila dilakukan dengan benar, partnership bisnis dengan keluarga atau teman bisa membawa keuntungan finansial, tetapi partnership yang tidak berhasil bisa merusak hubungan keluarga atau persahabatan.

4. Rusaknya Kepercayaan

Hubungan yang jujur dan terbuka antara partner bisnis adalah hal penting untuk mencapai partnership bisnis yang sukses.

Mengingat tanggung jawab bersama yang melekat dalam partnership bisnis, praktik bisnis ilegal oleh satu mitra dapat mengancam Anda dan bisnis yang dijalankan.

Hal seperti ini bisa jadi hal yang tak terduga, tapi Anda bisa memastikannya di awal, apakah calon partner bisnis Anda pernah mengalami masalah hukum? Bagaimana reputasinya? Apakah pernah bangkrut? Apakah pernah memiliki masalah keuangan hingga mendapat kredit buruk dari bank?

Secara umum, jika seseorang memiliki riwayat perilaku yang baik, mereka kemungkinan besar akan menjadi mitra bisnis yang lebih dapat dipercaya.

Baca juga: 3 Tips Penting untuk Membangun dan Mendapatkan Mitra Bisnis Franchise

Dengan memahami dan mengatasi masalah umum yang menyebabkan kegagalan partnership bisnis, Anda dapat membangun hubungan bisnis yang lebih sukses dan bertahan lama.

Komitmen untuk berkomunikasi secara terbuka, memiliki visi bersama yang jelas, hingga membangun kepercayaan adalah langkah krusial dalam memastikan kesuksesan jangka panjang bagi bisnis Anda bersama partner.

Anda mungkin perlu mengakhiri partnership bisnis, jika Anda memiliki perselisihan besar tentang keputusan bisnis, salah satu mitra tidak berkontribusi, atau Anda dan mitra Anda tidak dapat berkomunikasi lagi dengan baik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

Training
WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

Training
5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

Training
Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Program
Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Training
Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Jagoan Lokal
Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Training
iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

Program
Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Jagoan Lokal
Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Training
Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Program
Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Program
Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Program
Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Program
7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau