KOMPAS.com - Pergantian karyawan atau turnover karyawan yang terlalu sering, bisa sangat merugikan bagi bisnis Anda. Perkiraan biaya yang harus dikeluarkan bisa berkali lipat dari gaji tahunan karyawan yang keluar.
Irene Lis, seorang konsultan Business Development Bank of Canada mengatakan, turnover karyawan yang tinggi bisa sangat mengganggu, sehingga penting bagi pelaku usaha mencari tahu apa masalahnya dan apa yang dapat dilakukan untuk memerbaikinya.
Baca juga: 5 Poin Penting yang Harus Diperhatikan saat Merekrut Karyawan
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi angka turnover karyawan yang tinggi.
Perhatikan dengan seksama mengapa karyawan sering mengundurkan diri dalam beberapa tahun terakhir. Fokuskan perhatian, terutama pada karyawan yang berkinerja tinggi, yang kepergiannya paling banyak merugikan Anda.
Pertimbangkan apa yang bisa Anda lakukan untuk mendorong mereka tetap tinggal mejadi bagian dari tim bisnis Anda.
Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan wawancara dengan karyawan yang keluar, untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang perlu diperbaiki.
Perubahan sederhana terkadang dapat membuat perbedaan besar, misalnya, jadwal kerja yang lebih fleksibel atau pelatihan yang lebih baik.
"Perlu diingat, bahwa karyawan yang keluar mungkin tidak memberi tahu Anda alasan sebenarnya mengapa mereka keluar, karena mereka tidak ingin mengambil risiko. Itulah mengapa penting untuk mencermati dengan seksama keadaan yang mungkin menyebabkan mereka keluar,” jelas Lis.
Memiliki budaya yang positif dan terbiasa melibatkan karyawan dalam berbagai momen adalah kunci untuk membuat karyawan merasa nyaman, sehingga ingin tetap bertahan.
"Jika mereka termotivasi, mereka akan cenderung bertahan. Tanyakan kepada karyawan Anda, apa yang mereka sukai dari bisnis Anda dan apa yang bisa ditingkatkan," saran Lis.
Buat survei secara anonim dengan kerahasiaan yang terjamin, sehingga Anda bisa mendapatkan umpan balik yang jujur dan karyawan merasa aman.
Baca juga: Karyawan Bekerja Tidak Sesuai Ekspektasi? Lakukan Hal ini
Mempekerjakan orang yang salah adalah salah satu sebab tingginya turnover karyawan. Bagaimana pun, perekrutan adalah langkah pertama dalam hubungan karyawan.
Oleh sebab itu, dalam merekrut karyawan, selain berdasarkan kualifikasi, Anda juga perlu memastikan adanya kecocokan antara calon karyawan dengan tim Anda dan keinginan mereka untuk menjadi bagian dari bisnis Anda.
Selain itu, penting juga untuk melakukan orientasi karyawan baru dengan benar. Hal ini bisa termasuk menugaskan seorang mentor, menyediakan ruang kerja yang sesuai, dan memberikan pelatihan yang memadai.
Penyebab lain tingginya turnover karyawan, yakni berkaitan dengan gaji. Coba bandingkan tingkat kompensasi Anda dengan competitor, untuk mengetahui apakah Anda perlu melakukan perubahan.
Gaji dan tunjangan biasanya memang bukan alasan utama bagi seseorang untuk mulai mencari pekerjaan lain, tapi jika ia mendapat penawaran lebih tinggi dari tempat lain, bukan tak mungkin mengambil keputusan untuk keluar.
Jika bisnis Anda masih baru dan memiliki dana terbatas, cobalah memberikan fasilitas lain untuk karyawan, seperti jam kerja yang fleksibel, diskon untuk karyawan, atau paket makan siang bagi mereka yang harus bekerja di akhir pekan.
Memberikan pelatihan yang sesuai untuk karyawan Anda adalah sebuah investasi. Mereka juga akan merasa dihargai dan lebih berkomitmen terhadap masa depan bisnis Anda.
Anda juga harus mencari peluang untuk memberi mereka pengalaman baru dan tanggung jawab yang lebih besar.
Salah satu alasan utama orang meninggalkan pekerjaan mereka adalah kurangnya kesempatan untuk meningkatkan karier.
Baca juga: 5 Cara Kreatif Mengapresiasi Karyawan yang Bekerja untuk Bisnis Anda
Jika Anda telah melakukan beberapa hal di atas, ukur tingkat turnover karyawan, untuk melacak kemajuan Anda dalam mempertahankan karyawan.
Anda bisa membandingkan tingkat turnover karyawan dengan menghitung jumlah karyawan yang meninggalkan bisnis Anda pada tahun lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.