Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbisnis Produk Olahan Susu Boyolali Bisa Raih Keuntungan dengan Mudah

Kompas.com - 25/07/2024, 11:18 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Keuntungan menjanjikan dari produk olahan susu dari Boyolali, Jawa Tengah bisa jadi ide bisnis yang cukup menarik untuk dicoba.

Penjualan produk olahan susu tersebut bahkan bisa memberikan keuntungan hingga tiga kali lipat lebih besar daripada hanya dijual begitu saja sebagai susu segar.

Hanya saja, belum banyak masyarakat yang paham akan peluang menjanjikan dari bisnis produk olahan susu tersebut. Karenanya tak heran jika variasi produk olahan susu terbilang masih sedikit bahkan hampir sulit ditemui.

Padahal jika ditekuni secara serius, produk olahan susu Boyolali bisa memberikan peluang keuntungan yang menggiurkan. Penasaran mengapa produk olahan susu Boyolali memiliki peluang bisnis yang menarik? Simak ulasan dari Cermati.com berikut ini :

1. Bahan Baku Mudah Diperoleh

Sebagai sentra penghasil susu, tentunya produksi susu di Boyolali bisa dibilang cukup melimpah. Bahkan, hasil susu dari Boyolali telah memenuhi kebutuhan susu di tingkat Jawa Tengah hingga 60 persen.

Sayangnya, 95 persen dari susu yang dihasilkan peternak tidak diolah langsung melainkan dijual ke industri dan sisanya baru dibuat menjadi olahan.

Mengingat hasil produksi yang melimpah, tentunya peluang untuk mengembangkan susu jadi produk olahan yang lebih menguntungkan sangat terbuka lebar. Selain itu, ketersediaan bahan baku yang melimpah membuat proses produksi bisa lebih terjaga.

Belum lagi, tingkat persaingan di bisnis olahan produk susu terbilang kecil karena belum banyak pelaku usaha yang tertarik menggelutinya. Tentunya hal ini membuat peluang bisnis produk olahan dari susu jadi lebih menarik.

2. Adanya Dukungan dari Pemerintah

Lebih lanjut, bisnis olahan produk dari susu Boyolali juga mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah setempat. Hal ini terlihat dari banyaknya event yang dibuat untuk mendukung peningkatan konsumsi produk olahan susu.

Selain itu, juga ada sejumlah pelatihan yang secara khusus dibuat untuk mengajak pelaku UMKM membuat produk olahan dari susu.

Hal tersebut menjadi sebuah bentuk dukungan pemerintah terhadap pengembangan bisnis UMKM yang patut diapresiasi. Dengan ada dukungan tersebut, tentunya akan membuat bisnis produk olahan susu jadi lebih mudah dikembangkan.

3. Nilai Ekonomis Lebih Tinggi

Produk olahan susu tentunya memiliki nilai jual yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan susu segar. Bahkan nilai jual produk susu olahan bisa tiga kali lipat lebih tinggi dari bahan bakunya. Sebagai contoh, harga susu segar saat ini berkisar mulai dari Rp 8.500 per liter, sementara kefir dan yogurt sudah mencapai Rp 25.000/liternya.

Perbedaan harga jual produk olahan dengan susu segar bisa dibilang cukup besar, hingga tiga kali lipat dari modalnya. Inilah mengapa bisnis produk olahan susu ini punya peluang keuntungan yang cukup menggiurkan. Apalagi jika mulai dikembangkan dari sekarang, tentu bisa memberikan keuntungan lebih besar di masa mendatang.

Baca juga: 6 Bisnis Franchise Es Kopi Susu yang Lagi Hits, Modal Mulai dari Rp5 Jutaan

4. Bisa Diolah Menjadi Berbagai Macam Produk

Susu segar yang dikonsumsi tiap hari, lama-lama tentu bisa membuat orang mengalami kebosanan.

Selain dinikmati secara langsung, ternyata susu segar juga bisa diolah menjadi berbagai macam produk olahan menarik lainnya. Sebut saja seperti kefir, yogurt, hingga keju untuk produk olahan hasil fermentasi.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau