Tips yang bisa kamu lakukan adalah coba usahakan menawar agar mendapat harga yang murah jika membeli dengan jumlah banyak dan menjadi langganan.
Namun, pastikan kamu menawar dengan harga yang saling menguntungkan agar antara produsen dan pengecer terjalin hubungan yang baik.
Pada dasarnya, dalam metode white label kedua pihak tetap saling diuntungkan. Produsen bisa fokus dalam kegiatan produksi dan tidak mengurus penjualan. Sementara pengecer bisa fokus dalam kegiatan penjualan dan tidak mengurus produksi.
Baca juga: 5 Panduan Membuat Logo Usaha untuk UMKM
Setelah membeli produk white label dari produsen, pengecer akan menambahkan mereknya sendiri. Mulai dari nama, stiker atau packaging, logo, dan lain sebagainya agar produk terlihat lebih menarik dan memiliki identitas.
Tips yang bisa kamu lakukan saat menambahkan merek sendiri adalah coba tonjolkan keunikan dari produk tersebut dari segi branding.
Mungkin ada banyak produk yang spesifikasinya sama persis karena itu salah satu risiko bisnis white label, tetapi kamu bisa memberikan branding yang lebih untuk menarik pembeli.
Setelah itu kamu bisa mulai memasarekan produkmu. Jika produk sudah habis terjual, kamu bisa kembali kepada produsen untuk mengulangi tahapan yang sama.
Tertarik untuk berbisnis white label?
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang