KOMPAS.com - Pemasaran selalu berkaitan dengan penguatan merek atau branding. Jika kamu ingin pemasaran semakin berhasil, maka coba perhatikan apakah branding usaha kamu sudah maksimal.
Kuatnya branding tentu membuat konsumen lebih mengenal bisnis tersebut. Hal ini akan membuka potensi mereka untuk membeli produk atau menggunakan jasa di bisnis kamu.
Meskipun antara branding dan pemasaran saling berkaitan di ekosistem bisnis, tetapi keduanya berbeda.
Branding adalah usaha untuk membangun citra positif dengan tujuan bagaimana agar produk melekat di benak konsumen. Sementara pemasaran adalah bagaimana membangun hubungan dengan pelanggan untuk memasarkan produk atau jasa.
Singkatnya, jika awareness konsumen sudah terbangun melalui branding, akan lebih mudah untuk menggencarkan pemasaran.
Baca juga: Cara Efektif UMKM Tingkatkan Branding
Namun, sering kali terjadi kesalahan branding yang akhirnya berdampak pada efektivitas pemasaran bahkan hingga menggaggu tingkat penjualan.
Ketahui apa saja kesalahan branding yang sering terjadi dalam bisnis, karena biasanya pelaku usaha tidak menyadari kesalahan ini dalam membangun merek yang kuat, seperti yang dilansir dari Business.com,
Branding tetap membutuhkan target audiens yang jelas. Hal ini bertujuan agar penguatan merek tersebut melekat di benak konsumen yang merupakan target pasar kamu. Kepada siapa bisnis memperkenalkan mereknya, harus sesuai dengan segmentasi pembeli mereka.
Terkadang kesalahan yang mungkin terjadi dalam bisnis sering kali membangun branding adalah untuk keseluruhan audiens saja. Sementara, jika difokuskan untuk menargetkan audiens, maka akan terbentuk branding yang lebih kuat dan berkarakter.
Misalnya, kamu ingin membuat desain feeds Instagram untuk memperkuat profil bisnis kamu. Jika kamu tidak mengetahui siapa audiens yang kamu targetkan, mungkin saja kamu membuat desain yang tidak mendukung citra perusahaanmu.
Namun, dengan mengetahui target audiens, kamu akan lebih menyesuaikan strategi branding yang tepat. Seperti menggunakan desain dengan elemen-elemen berwarna merah muda jika target audiens kamu adalah perempuan dan anak-anak.
Baca juga: Memulai Start Up? Ini 3 Hal yang Wajib Ada untuk Branding
Dengan demikian, kamu bisa membuat memastikan branding efektif karena tepat menarik segmentasi pasar yang sesuai dengan tujuan bisnis kamu.
Kesalahan umum yang sering terjadi dalam membangun branding adalah tidak konsisten. Branding dalam bisnis perlu memiliki kesamaan. Jangan sampai branding di satu hal atau platform berbeda dengan branding di hal atau platform lain.
Mulai dari branding dasar seperti logo, kemasan, toko, ciri khas produk, kualitas, hingga loyalitas bisnis perlu konsisten dan terpadu.
Contoh yang paling mudah seperti kesamaan pemilihan warna merek, branding yang kamu perkuat di logo menggunakan dominasi warna hijau. Branding yang kamu perkuat di interior toko menggunakan warna merah.
Kemudian branding yang kamu perkuat untuk kemasan menggunakan warna biru. Sementara branding yang kamu perkuat di media sosial menggunakan warna kuning.
Baca juga: 3 Alasan Kamu Harus Konsisten melakukan Branding Bisnis
Jika dilihat dari kasus ini, branding yang berbeda-beda akan membuat bisnis kamu semakin sulit dikenali. Bagaimana konsumen mudah mengingat merek kamu jika tidak ada ciri khas dan karakteristik yang identik dengan branding bisnis tersebut?
Maka dari itu, penting untuk konsisten dalam branding. Bukan hanya soal pemilihan warna merek yang dibangun saja, tetapi segala aspek-aspek pendukung lainnya yang bisa menguatkan citra bisnis.
Kesalahan branding yang juga jarang diketahui adalah sering kali bisnis mengabaikan tren pasar. Ada baiknya kamu peka dan mengikuti tren-tren apa yang sedang hangat di kalangan konsumen, dengan begitu kamu bisa mengambil sikap dan tidak ketinggalan pembaruan zaman.
Baca juga: Tidak Hanya Media Sosial, Ini Cara Kamu Bisa Branding di Marketplace
Sering kali bisnis tidak mengikuti isu-isu yang terjadi di sekitarnya. Misalnya seperti saat ini yang sedang marak isu keberlanjutan, bisnis yang ramah lingkungan.
Kamu bisa memperkuat branding dengan menunjukkan komitmen peduli terhadap isu ramah lingkungan tersebut dengan mengganti kemasan yang non-plastik.
Dengan demikian, kamu bisa meningkatkan citra positif dan memperkuat branding. Bisnis yang tidak peka dengan isu-isu disekitarnya mungkin saja dianggap tidak peduli, tidak peka, dan tidak adaptif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.