Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri, Keuntungan, dan Tantangan Bisnis Keluarga, Siap Jadi Penerus?

Kompas.com - 18/10/2024, 12:38 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pernah dengar bisnis keluarga? Atau mungkin kamu salah satu generasi penerus bisnis keluarga? Bisnis keluarga adalah jenis usaha yang dimiliki, dikelola, dan dikendalikan oleh satu atau beberapa anggota keluarga.

Seperti namanya, bisnis ini sering kali melibatkan beberapa generasi keluarga, di mana kepemilikan dan pengelolaan perusahaan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Dalam bisnis keluarga, anggota keluarga biasanya memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan, operasional, dan kepemimpinan perusahaan.

Itulah mengapa bisnis keluarga meskipun terdengar menguntungkan tetapi pada dasarnya sangat berisiko jika antar anggota keluarga tidak sepaham.

Baca juga: Lanjutkan Bisnis Keluarga, Vera Damayanti Sukses Bikin Kopi Lelet Cangkir Beromzet Ratusan Juta

Beberapa orang mungkin ingin memiliki bisnis keluarga dan menjadi generasi penerus, tetapi ada pula yang beranggapan lebih mudah membangun binsis baru dibandingkan meneruskan bisnis keluarga dan tidak bisa menjalankan bisnis sesuai dengan keinginan sendiri.

Jika kamu memiliki bisnis keluarga dan sedang bingung antara tetap melanjutkan bisnis keluarga tersebut atau membangun bisnis baru, coba simak ciri-ciri, keuntungan, dan tantangan melanjutkan bisnis keluarga, seperti yang dilansir dari Quora.com,

Ciri-ciri Bisnis Keluarga

1. Kepemilikan oleh Keluarga

Ciri utama bisnis keluarga adalah bisnis ini sebagian besar atau seluruhnya dimiliki oleh anggota keluarga. Dalam beberapa kasus, sering kali satu keluarga memiliki sebagian besar saham atau kontrol atas perusahaan.

Sehubungan dengan ini, anggota keluarga tentunya sering terlibat langsung dalam operasional sehari-hari bisnis, mulai dari manajemen hingga pekerjaan teknis. Bahkan, tak jarang mereka sering menduduki posisi kunci di dalam bisnis.

Artinya, jika meneruskan bisnis keluarga maka kamu perlu siap untuk bertukar pendapat, pemikiraan, dan keputusan dengan anggota keluarga yang lain karena memang seperti itu cara kerja dalam bisnis keluarga.

Baca juga: 5 Tips Sukses Menjalankan Bisnis Keluarga

2. Diteruskan ke Generasi Berikutnya

Bisnis keluarga sering kali bertujuan untuk mempertahankan keberlanjutan usaha melalui suksesi antar generasi. Hal ini berarti bahwa kepemimpinan dan pengelolaan bisnis diturunkan kepada anak atau anggota keluarga lain.

Tak jarang generasi penerus mau tidak mau melanjutkan bisnis yang dibangun dengan perjuangan generasi sebelumnya. Namun, memang lebih baik diteruskan oleh generasi penerus jika memang banyak nilai-nilai dalam bisnis yang ingin dipertahankan.

3. Nilai dan Budaya Keluarga

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, sangat mungkin jika dalam suatu bisnis keluarga memiliki nilai-nilai yang perlu dijaga, baik itu komitmen, budaya, tradisi, integritas, kerja keras, loyalitas, hingga hal lain seperti resep.

Nilai-nilai dan budaya keluarga ini biasanya tercermin dalam cara bisnis tersebut dikelola. Hal ini sering kali menjadi landasan operasional bisnis sehingga akan lebih mudah dipercayakan kepada generasi penerus.

Baca juga: 7 Hal yang Harus Anda Pertimbangkan Sebelum Mulai Bisnis Keluarga

4. Jangka Panjang

Terakhir, ciri utama dari bisnis keluarga adalah lintas generasi. Bisnis keluarga cenderung fokus pada keberlanjutan jangka panjang maka dari itu perlu diteruskan ke generasi mendatang.

Tujuannya adalah memastikan bisnis tetap sukses dan dapat dikelola dengan baik saat diwariskan ke generasi selanjutnya.

Keuntungan Bisnis Keluarga

1. Keterikatan Emosional dan Komitmen

Menjalankan bisnis dengan keluarga tentu memiliki hubungan emosional yang berbeda dibandingkan bisnis sendiri atau dengan orang lain. Anggota keluarga sering kali memiliki keterikatan emosional yang kuat.

Jika keterikatan emosional ini bisa mendukung pengelolaan bisnis menjadi lebih baik, tentu saja keuntungan ini bisa berimbas positif terhadap keberlangsungan bisnis.

Misalnya karena sudah memahami satu sama lain sehingga antar anggota keluarga bisa bekerja sama dan lebih berkomitmen untuk kesuksesan jangka panjang.

Baca juga: Redshroom, Toko Sepatu Boots Online yang Berawal dari Bisnis Keluarga

2. Pengambilan Keputusan yang Cepat

Dalam banyak kasus, pengambilan keputusan di bisnis keluarga dapat lebih cepat selesai dibandingkan mengambil keputusan untuk bisnis yang dijalankan sendiri. Tentu saja hal ini dapat terjadi karena adanya diskusi bersama sebelum mengambil keputusan.

Saat bisnis menemui hambatan atau sedang mengalami krisis, ada banyak ide, masukan, dan nasihat dari anggota keluarga untuk secepatnya menemukan solusi terbaik.

3. Keberlanjutan 

Layaknya keluarga, tentu ada keinginan dan cenderung fokus pada mempertahankan bisnis untuk meningkatkan keberlanjutan perusahaan, dengan tujuan dapat diwariskan oleh keluarganya di masa mendatang.

Tak heran banyak bisnis keluarga yang justru sudah menjadi legendaris di suatu wilayah karena mampu bertahan mempertahankan bisnisnya meskipun sudah lintas generasi.

Baca juga: Ciri-ciri Kamu Sudah Siap Buka Usaha, Cek di Sini...

Tantangan Bisnis Keluarga

1. Konflik Keluarga

Sayangnya, bisnis keluarga ini sangat rentan menimbulkan konflik antar anggota keluarga. Bagaimana pun, bisnis akan berkaitan dengan kepemimpinan dan finansial, kedua hal ini cenderung sensitif.

Misalnya dalam memilih kepemimpinan, menentukan keputusan strategis, hingga pengelolaan bisnis mungkin saja anggota keluarga memiliki pendapat dan penilaian yang berbeda-beda.

Jika konflik ini dibiarkan, tentu dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis. Perlu ada mufakat di dalam keluarga dalam memiliki bisnis bersama, terlebih lagi jika bisnis itu akan diwariskan.

Pastikan tercipta transisi yang mulus antara generasi sehingga bisnis keluarga ini bisa berjalan dengan baik.

Baca juga: Mengenal 5 Manfaat Urban Farming yang Bisa Hasilkan Keuntungan

2. Kurangnya Profesionalisme dan Keleluasaan

Terkadang, tantangan lain yang sering muncul adalah bisnis keluarga lebih mementingkan hubungan daripada kompetensi. Ini dapat menghambat perkembangan bisnis jika anggota keluarga yang tidak kompeten menduduki posisi penting.

Atau justru sebaliknya, ada anggota keluarga yang memiliki potensi menjanjikan tetapi pendapatnya tidak didengar karena menghormati pendapat anggota keluarga yang lain.

Itulah mengapa beberapa orang memilih membangun bisnis baru yang ia kelola sendiri agar lebih leluasa dan bisa profesional tanpa memikirkan hubungan lain dalam mengambil keputusan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau