Menyambut hal ini, Atam juga berharap lebih banyak anak muda yang tertarik untuk terjun kembali ke dunia pertanian mengingat adanya potensi besar di sana.
Peningkatan pendapatan di kalangan petani kopi juga membawa dampak positif pada status sosial mereka di masyarakat.
Sebelumnya, petani kopi sering dianggap sebagai pekerjaan yang kurang menguntungkan, tetapi dengan adanya lonjakan pendapatan, status sosial petani juga ikut meningkat.
Selain itu, program ini juga berfokus pada pemberian edukasi bagi petani, baik tua maupun muda. Dengan edukasi ini, para petani tidak hanya menjadi lebih mandiri, tetapi juga mampu menjaga keseimbangan antara produktivitas dan keberlanjutan lingkungan.
Transformasi pertanian kopi di Desa Cikoneng juga dapat dikatakan berkontribusi pada pencapaian beberapa tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs).
Baca juga: Bank Indonesia Pertemukan Petani Kopi dengan Agregator
Program ini tidak hanya meningkatkan pendapatan petani dan menarik minat generasi muda, tetapi juga berdampak pada aspek lingkungan. Dengan penggunaan metode pertanian organik, Desa Cikoneng berhasil menjaga kelestarian lingkungan sekitar.
"Metode organik ini membuat tanah lebih sehat dan meningkatkan kapasitasnya untuk menyerap air. Selain itu, karena tanaman kopi bisa memproduksi antibodi alami, penggunaan pestisida kimia bisa dikurangi," jelas Atam
Dampak lain dari transformasi ini adalah pengentasan kemiskinan dan peningkatan lapangan kerja di sektor pertanian. Dengan peningkatan produktivitas dan pendapatan, para petani sekarang bisa hidup lebih sejahtera dan memikirkan masa depan yang lebih baik.
Perubahan di Desa Cikoneng bukan hanya soal peningkatan produktivitas kopi, tetapi juga dampak sosial dan ekonomi yang luas.
Dengan pendapatan yang meningkat, status sosial yang lebih baik, serta regenerasi petani muda, Desa Cikoneng telah menjadi contoh bagaimana transformasi pertanian yang berhasil bisa mengubah kehidupan masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.