Cara untuk mengatasi hal ini, coba lakukan riset pasar yang menyeluruh sebelum melakukan ekspansi, misalnya dengan mengumpulkan data melalui survei, uji coba produk, atau analisis pesaing di wilayah tersebut.
Dengan begitu, bisnis atau UMKM akan lebih siap menyesuaikan produk atau layanan sesuai kebutuhan konsumen di lokasi baru tersebut.
Ekspansi tentunya akan membuat UMKM mengelola operasional yang lebih kompleks, terutama jika memiliki cabang di beberapa lokasi baru. Proses distribusi, kontrol kualitas, pasokan barang, dan manajemen akan menjadi lebih sulit dikelola karena skala bisnis yang lebih besar.
Baca juga: Masih Banyak Orang Enggan Pakai QRIS, BI Ungkap Tantangan Transaksi Digital
Sebenarnya jika skala bisnis dan permintaan meningkat, ini pertanda baik bagi bisnis. Namun, jika bisnis tersebut tidak mampu mengatasinya, mungkin saja akan berakibat buruk seperti menurunnya kualitas karena sibuk memenuhi kuantitas.
Cara untuk mengatasinya adalah coba gunakan sistem manajemen seperti software yang memungkinkan pemantauan operasional di berbagai lokasi secara real-time. Selain itu, pastikan tanggung jawab manajer di tiap cabang berjalan baik dalam mengelola operasional bisnis.
Tantangan yang juga sering ditemui saat bisnis melakuka ekspansi adalah sering kali berhadapan dengan peraturan dan perizinan yang berbeda di setiap wilayah. Bahkan, sering pula ditemui proses perizinan yang rumit dan biaya tambahan untuk memenuhi regulasi.
Baca juga: Saat Kemarau, Ini Strategi Pisang Goreng Bu Nanik Hadapi Tantangan Tak Adanya Bahan Baku
Jika bisnis atau UMKM kurang memahami ketentuan yang berlaku, maka mungkin saja berujung pada kerugian karena tidak bisa menangani regulasi dan perizinan dengan benar.
Cara mengatasinya, UMKM perlu banyak berkonsultasi dengan pihak berwenang atau ahli hukum yang memahami perizinan dan regulasi ekspansi bisnis di wilayah tersebut. Pastikan juga bsinsi atau UMKM memiliki dokumen yang lengkap untuk meminimalisir risiko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya