KOMPAS.com – Ekspansi adalah proses memperluas jangkauan atau skala bisnis untuk meningkatkan pendapatan, memperkuat posisi di pasar, dan mengembangkan jangkauan produk atau layanan.
Melakukan ekspansi merupakan salah satu cara bagi bisnis termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mengembangkan bisnis agar lebih memberikan keuntungan.
Meskipun pada dasarnya ekspansi bisnis bisa sangat menguntungkan bagi bisnis, tetapi proses ekspansi tidak selalu berjalan dengan mudah, karena ini salah satu langkah besar yang perlu dipikirkan dengan matang.
Baca juga: 3 Tantangan Menjalankan Usaha Franchise dan Cara Menghadapinya
Saat bisnis atau UMKM melakukan ekspansi, wajar jika nantinya ditemui beberapa tantangan, baik itu dari sisi sumber daya, finansial, hingga adaptasi pasar. Meskipun banyak tantangan, bukan berarti tidak ada acara untuk menyelesaikannya.
Oleh sebab itu, sebelum bisnis melakukan ekspansi, ada baiknya pahami terlebih dulu apa saja tantangan saat ekspansi bisnis dan bagaimana cara menyelesaikannya. Berikut ini adalah beberapa tantangan utama yang dihadapi UMKM dalam melakukan ekspansi, seperti yang dilansir dari brentwood-growth.com
Ekspansi tentu saja membutuhkan modal yang besar. Bagi UMKM, modal ini yang sering kali menjadi kendala utama dalam melakukan ekspansi.
Baca juga: Ciri, Keuntungan, dan Tantangan Bisnis Keluarga, Siap Jadi Penerus?
Seperti biaya untuk membuka cabang baru, memperluas kapasitas produksi, atau menambah karyawan membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Selain itu, banyak UMKM kesulitan mendapatkan akses pendanaan karena berbagai alasan. Mungkin saja karena keterbatasan jaminan atau kurangnya pemahaman tentang opsi pendanaan yang tersedia.
Salah satu cara untuk mengatasinya, UMKM bisa mencoba untuk memanfaatkan berbagai opsi pendanaan, seperti pinjaman dari lembaga keuangan, program pendanaan pemerintah, atau kemitraan dengan investor.
Baca juga: Tantangan Menjual Produk Tunggal dan Strategi untuk Mengatasinya
Selain itu, pertimbangkan kemitraan strategis untuk berbagi biaya dan risiko ekspansi dengan pelaku bisnis lain yang ingin diajak ekspansi.
Mengembangkan bisnis menjadi lebih besar, maka butuh tambahan tenaga untuk menjalankan bisnis tersebut. Ekspansi biasanya membutuhkan tambahan sumber daya manusia atau pekerja agar operasional berjalan dengan baik.
Namun, banyak UMKM menghadapi tantangan dalam menemukan SDM berkualitas yang memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan bisnis, terutama jika ekspansi dilakukan ke wilayah baru. Tak bisa dipungkiri terkadang merekrut karyawan untuk satu toko saja sulit, apalagi jika menambah lebih banyak pekerja untuk memenuhi cabang yang lain.
Baca juga: Tiga Tantangan yang Kerap Dihadapi oleh Tim Marketing Bisnis
Cara untuk mengatasinya, UMKM bisa mempertimbangkan bekerja sama dengan pihak ketiga atau konsultan lokal di wilayah baru untuk membantu proses rekrutmen dan pelatihan. Selain itu, jangan lupa latih karyawan agar mereka semakin terampil dan berbakat.
Dalam banyak kasus, ekspansi biasanya dilakukan ke wilayah baru untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Ini artinya, bisnis harus beradaptasi dengan lingkungan dan konsumen baru yang mungkin berbeda dengan kebiasaan di wilayah sebelumnya.
Tak jarang karena kurangnya pemahaman tentang pasar baru membuat strategi ekspansi menjadi kurang efektif, bahkan bisa berisiko gagal. Itu sebabnya adaptasi sangat penting jika bisnis atau UMKM melakukan ekspansi
Baca juga: Ketahui 3 Tantangan Utama Menyusun Strategi Market Positioning
Cara untuk mengatasi hal ini, coba lakukan riset pasar yang menyeluruh sebelum melakukan ekspansi, misalnya dengan mengumpulkan data melalui survei, uji coba produk, atau analisis pesaing di wilayah tersebut.
Dengan begitu, bisnis atau UMKM akan lebih siap menyesuaikan produk atau layanan sesuai kebutuhan konsumen di lokasi baru tersebut.
Ekspansi tentunya akan membuat UMKM mengelola operasional yang lebih kompleks, terutama jika memiliki cabang di beberapa lokasi baru. Proses distribusi, kontrol kualitas, pasokan barang, dan manajemen akan menjadi lebih sulit dikelola karena skala bisnis yang lebih besar.
Baca juga: Masih Banyak Orang Enggan Pakai QRIS, BI Ungkap Tantangan Transaksi Digital
Sebenarnya jika skala bisnis dan permintaan meningkat, ini pertanda baik bagi bisnis. Namun, jika bisnis tersebut tidak mampu mengatasinya, mungkin saja akan berakibat buruk seperti menurunnya kualitas karena sibuk memenuhi kuantitas.
Cara untuk mengatasinya adalah coba gunakan sistem manajemen seperti software yang memungkinkan pemantauan operasional di berbagai lokasi secara real-time. Selain itu, pastikan tanggung jawab manajer di tiap cabang berjalan baik dalam mengelola operasional bisnis.
Tantangan yang juga sering ditemui saat bisnis melakuka ekspansi adalah sering kali berhadapan dengan peraturan dan perizinan yang berbeda di setiap wilayah. Bahkan, sering pula ditemui proses perizinan yang rumit dan biaya tambahan untuk memenuhi regulasi.
Baca juga: Saat Kemarau, Ini Strategi Pisang Goreng Bu Nanik Hadapi Tantangan Tak Adanya Bahan Baku
Jika bisnis atau UMKM kurang memahami ketentuan yang berlaku, maka mungkin saja berujung pada kerugian karena tidak bisa menangani regulasi dan perizinan dengan benar.
Cara mengatasinya, UMKM perlu banyak berkonsultasi dengan pihak berwenang atau ahli hukum yang memahami perizinan dan regulasi ekspansi bisnis di wilayah tersebut. Pastikan juga bsinsi atau UMKM memiliki dokumen yang lengkap untuk meminimalisir risiko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya