KOMPAS.com – Pernahkah kamu dengar istilah FOMO? Itu merupakan singkatan dari Fear of Missing Out, atau perasaan takut ketinggalan sesuatu yang sedang tren atau ramai dibicarakan. FOMO bisa menjangkit siapa saja, dalam berbagai keadaan dan berbagai alasan pula.
Meskipun terkadang sering dianggap negatif, sebenarnya FOMO ini justru bisa jadi peluang yang baik untuk bisnis termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Mengapa demikian? Karena dengan memanfaatkan fenomena ini, UMKM bisa lebih cepat berkembang dan menarik perhatian pasar.
Baca juga: Manfaat Teknologi Digital CRM untuk Bisnis, Simak Pengalaman Seed Paper Indonesia
Berikut ini lima pengaruh FOMO yang bisa mendorong kemajuan bisnis termasuk UMKM dan bagaimana FOMO ini bisa bermanfaat untuk bisnis, seperti yang dilansir dari Forbes.com.
Pengaruh pertama dari FOMO adalah bisa memengaruhi pelanggan. FOMO bisa membuat pelanggan merasa harus segera membeli atau mencoba sesuatu sebelum kehabisan. Dari sini, kamu sebagai pengusaha UMKM bisa menciptakan FOMO itu sendiri.
Misalnya, sebuah UMKM warung makanan membuka penawaran "Cuma Hari Ini Diskon 50% untuk 3 Menu Spesial". Dengan penawaran tersebut, kebanyakan pembeli akan merasa terdorong untuk membeli banyak pada hari tersebut, karena diskonnya hanya berlangsung satu hari saja.
Baca juga: Manfaat Utama Referral Marketing Bagi UMKM, Biaya Rendah dan Efektif
Hasilnya, pelanggan mungkin bisa langsung berebut membeli karena takut ketinggalan. Manfaat dari menciptakan FOMO seperti ini memang penjualan jadi bisa meningkat drastis dalam waktu singkat.
Tipsnya, untuk meningkatkan urgensi pembelian maka gunakan strategi seperti promo terbatas waktu atau stok yang eksklusif sehingga pelanggan merasa harus segera membeli, tapi pastikan kamu tetap jujur dan sesuai realitas.
Tahukah kamu kalau FOMO juga sering dimulai dari media sosial. Jika sebuah UMKM berhasil menciptakan produk atau layanan yang Instagrammable atau viral, ia bisa menciptakan FOMO karena orang-orang akan merasa tertarik untuk ikut mencoba.
Baca juga: 4 Manfaat Fitur AI Lazzie untuk Para Seller Lazada
Contohnya, sebuah toko roti memasarkan pengalaman menghias kue sendiri dengan warna-warni yang unik dan hanya tersedia di akhir pekan. Pengaruhnya, banyak orang akan memposting pengalaman mereka di media sosial, dan ini menciptakan rasa FOMO yang lebih besar.
Jadi tipsnya jika kamu ingin memanfaatkan FOMO ini untuk membangun popularitas bisnis di media sosial, usahakan buat konten menarik yang bisa memicu orang untuk berbagi cerita tentang produkmu.
Ketika FOMO terjadi, UMKM tentu mendapatkan lebih banyak perhatian. Saat pembeli merasa FOMO terhadap suatu produk yang ditawarkan, mereka cenderung akan mencari tahu tentang merek produk tersebut. Dari sini tentu akan membangun brand awareness bisnis.
Baca juga: Manfaat Menjadi Ecopreneur, Bisnis Berkelanjutan yang Menguntungkan
Misalnya, bisnis lokal yang menjual kerajinan tangan khas daerah membuat edisi terbatas khusus untuk pameran. Pelanggan yang juga datang di pameran tersebut dan tidak sempat membeli merasa rugi dan ingin membeli sehingga mulai mencari tahu lebih banyak tentang brand tersebut. Manfaatnya, nama UMKM itu jadi lebih dikenal, bahkan oleh mereka yang sebelumnya tidak tertarik.
Tipsnya, kamu bisa coba tawarkan sesuatu yang eksklusif atau kolaborasi dengan pihak lain untuk menarik perhatian.
Namun, saat kamu menawarkan edisi yang terbatas, pastikan kamu juga memberikan kartu nama sehingga pengunjung lain yang belum sempat membeli tahu merek bisnis kamu dan mudah jika ingin membeli produk yang lain.
Karena ingin menciptakan sensasi dan memanfaatkan FOMO, UMKM jadi bisa lebih termotivasi untuk berinovasi. Sensasi dari FOMO tidak selalu buruk, tetapi juga bisa mendorong produktivitas bisnis.
Baca juga: 3 Manfaat Budaya Daur Ulang Dalam Bisnis, Peluang Cuan Tambahan
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya