Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Bayar Naik, Bagaimana Eksportir Melakukan Track Record Pembeli Luar Negeri?

Kompas.com - 23/03/2023, 12:06 WIB
Rheina Arfiana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menyebut, pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa waktu lalu menyebabkan gagal bayar oleh buyer luar negeri naik 2-3 kali lipat.

Masalah gagal bayar tersebut tentu merugikan eksportir, terutama bagi mereka yang tidak menggunakan pembayaran Letter of Credit (LC) atau pembayaran 100 persen di muka.

Head of Guarantee and Isurance LPEI Salomi Adriana menuturkan, terdapat dua jenis kegagalan pembayaran oleh buyer luar negeri, yakni secara tidak sengaja dan sengaja.

Baca juga: Bukan Hanya untuk Bisnis Besar, Begini Cara Ekspor Produk Jualan untuk UMKM

“Kegagalan pembayaran yang tidak disengaja biasanya ada dua skup besar sebutannya, yakni commercial risk dan political risk,” kata Salomi pekan lalu.

Ia mengungkapkan, commercial risk terjadi jika debitur tiba-tiba mengalami kesulitan likuiditas atau mereka kemudian menjadi bangkrut.

Sementara political risk salah satunya terjadi karena perang, seperti kondisi perang di Rusia Ukraina yang mengakibatkan buyer tidak dapat melakukan pembayaran dan larangan pembayaran dalam bentuk valuta asing ke luar negeri.

“Untuk kegagalan yang disengaja, biasanya buyer beralasan barang yang ada belum laku, jadi belum bisa membayar padahal ketika melakukan kontrak jual beli tidak tergantung barang laku atau tidak, 30 atau 60 hari setelah barang diterima mereka sudah harus membayar” kata Salomi.

Baca juga: 3 Langkah Mengantisipasi Penipuan Buyer Luar Negeri

Untuk itu, Salomi menyarankan kepada eksportir, untuk melakukan track record buyer jika eksportir sudah mendapatkan kontrak. Salah satunya dengan berkonsultasi dengan LPEI.

"LPEI memiliki kerja sama dengan lembaga asuransi di luar negeri dan kerja sama dengan lembaga yang menyediakan data-data untuk dicek apakah buyer pernah default atau memiliki piutang yang berkepanjangan atau tidak," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau