KOMPAS.com - Bisnis dropship menjadi salah satu jenis bisnis yang populer beberapa tahun belakangan. Alasannya tentu saja karena bisnis ini bisa dijalankan tanpa modal oleh siapa saja. Meskipun dianggap sangat menguntungkan, namun bisnis dropship tetap memiliki sisi negatif.
Sebelum memutuskan untuk mencoba bisnis dropship, ada baiknya Anda mengenali apa saja sisi negatif bisnis ini. Sesuaikan dengan kemampuan, baru kemudian ambil keputusan untuk mencobanya atau tidak.
Dilansir dari Cermati.com, berikut ini beberapa sisi negatif bisnis dropship yang jarang diketahui :
Banyak kelebihan yang dimiliki bisnis dropship, mulai dari modal yang minim, mudah dilakukan siapa saja, tanpa biaya operasional, tidak perlu stok, dan lain sebagainya. Kelebihan inilah yang membuat banyak orang mulai menjalankan bisnis dropship.
Semakin banyak bisnis dropship, tentu saja meningkatkan persaingan bisnis dan banyak kompetitor yang harus dihadapi. Meskipun produknya beragam, tapi produk yang sama dengan produk yang Anda jual pasti banyak. Biasanya pedagang tangan pertama atau supplier mencari banyak dropshipper agar jualannya cepat habis.
Dropshipper atau orang yang menjalankan bisnis dropship merupakan pihak ketiga. Jadi cukup lumrah jika margin keuntungan yang didapatkan rendah.
Apalagi bisnis satu ini termasuk bisnis ini banyak pesaingnya. Jadi Anda harus mampu perang harga dengan supplier atau dropshipper lainnya.
Selain itu, dropshipper juga jarang yang bisa berjualan di e-commerce atau marketplace. Pasalnya di sana berisi para supplier yang harganya sangat murah. Jadi tentu saja dropshipper akan kalah dengan seller tangan pertama.
Bahkan banyak orang mengatakan bahwa dropshipper hanya menguntungkan supplier saja. Pasalnya supplier bisa bersantai sambil menunggu jualannya habis. Karena itu, bisnis ini hanya direkomendasikan untuk jangka pendek, bukan jangka panjang.
Baca juga: Pebisnis Pemula Begini Tips Sukses dalam Merintis Bisnis Online
Dropshipper hanya bertugas mempromosikan dan menjual produk dari supplier. Urusan-urusan lainnya akan dikerjakan oleh supplier mulai dari stok barang sampai pengiriman. Apakah hal tersebut menguntungkan?
Ada sisi positif dan negatifnya. Sisi negatifnya yaitu dropshipper tidak bisa mengontrol stok dan ketersediaannya. Jika ada yang memesan produk, Anda tidak bisa memastikan apakah barang tersebut benar-benar dikirim atau tidak.
Jika pelanggan bertanya kapan barang restock, Anda hanya bisa memberikan janji manis saja. Pasalnya dropshipper tidak tahu soal kapan produk akan tersedia di gudang.
Ketika ada masalah, tentu saja pelanggan akan komplain dan meminta ganti rugi. Sehingga, sebagai dropshipper Anda akan sangat dirugikan dalam hal ini.
Para dropshipper sebenarnya seperti pembeli. Anda hanya bisa melihat produk melalui gambar dan video saja, tanpa tahu bagaimana kualitas sebenarnya. Apakah kualitasnya layak untuk dibanggakan atau tidak.
Jika Anda termasuk orang yang menjual produk berdasarkan kualitas, sulit untuk mengontrol kualitasnya langsung. Pasalnya apa yang dilihat di video atau gambar belum tentu seperti aslinya.