Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sukses Sunardi Berbisnis Topeng sampai Ekspor, Sempat Bangkrut dan Jual Rumah

Kompas.com - 20/10/2023, 15:51 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia menyimpan segudang keunikan dan juga kekhasan kebudayaan setiap daerahnya. Salah satunya Lombok yang menyimpan sejumlah destinasi wisata yang memanjakan mata.

Bukan hanya sebagai destinasi wisata yang memanjakan mata, melainkan di Lombok terdapat beberapa kerajinan yang cukup unik dan memiliki khas tersendiri, seperti UD Lopan Artshop.

UD Lopan Artshop merupakan usaha yang didirikan oleh Sunardi Wahip (48) sejak tahun 2010. Meskipun demikian, Sunardi menjadi pengrajin topeng sejak tahun 1991.

Baca juga: Berbahan Kulit Buaya, Dhito Sukses Meraih Omzet Ratusan Juta Per Bulan

Awal Cerita Topeng

“Zaman dulu di daerah kami, Desa Labuapi, Lombok, nenek moyang kami diberikan hadiah dari pementasan di Bali berupa topeng,” kata Sunardi saat ditemui KOMPAS.com pada acara Trade Expo Indonesia (TEI) 2023 Di ICE BSD pada Kamis (19/10/2023).

Lebih lanjut Sunardi menuturkan, saat mereka berlayar menggunakan sampan, mereka membuang topeng itu. Namun, begitu sampai di daratan ternyata topeng tersebut sudah sampai terlebih dahulu. Dari sanalah muncul ide untuk nenek moyang kami untuk membuat topeng seperti itu.

Lopan Memiliki Tiga Arti

"Saya menggunakan Lopan itu karena nama ulama yang ada di Lombok, Tuan Guru Haji Lalu Muhammad Shalih atau yang lebih dikenal dengan panggilan Datuq Lopan. Saya gunakan supaya berkah usahanya," ujar Sunardi

Baca juga: KSP Maju Wijaya Dorong Anggota Punya Produk Unik dan Bernilai Budaya

“Lopan juga saya ambil dari nama anak saya dan nama jalan yang ada di desa kami supaya desa kami lebih terkenal,” tambahnya..

Sudah Mengantongi Legalitas

Dalam menjalankan usahanya, Sunardi telah memiliki Sistem Verifkasi dan Legalitas Kayu (SVLK) sejak tahun 2015 dan diperbarui setiap lima tahun sekali.

Di desa Labuapi, banyak warga yang membudidayakan kayu mahoni di kebunnya sehingga stok kayu berlimpah.

Baca juga: OJK Ingatkan UMKM untuk Berhati-hati Terima Tawaran Pinjol

“Kita memilih menggunakan kayu Mahoni karena serat pada kayu tersebut sangat bagus sehingga lebih mudah untuk dibentuk,” tuturnya.

Sempat Bangkrut Hingga Menjual Rumah dan Mengontrak

Pada tahun 2002 saat terjadinya Bom Bali, Sunardi sempat merasakan dampak dan pengaruh dari tragedi tersebut.

“Tahun 2002 saya pernah menjual rumah samapai ngontrak hingga bangkit kembali pada tahun 2010,” ujar Sunardi.

Baca juga: Cerita Perjalanan Kelor Organik Indonesia, Berdayakan Ibu-ibu hingga Masuk Alfamart

Tragedi tersebut juga menjadi tantangan bagi Sunardi. Pda saat itu, produknya yang sudah sampai di agen di Bali harus dikembalikan.

Sementara itu, Sunardi pernah meminjam ke bank sebesar Rp 25 Juta pada tahun 2015 yang digunakan untuk modal pengembangan usaha.

Ekspor ke Malaysia

Awal memulai usaha Lopan Art Shop, Sunardi menggunakan modal sebesar Rp5 juta dengan membuat topeng, copok/toples, dan sampan untuk tempat bumbu atau permen dengan menggunakan kayu Mahoni.

Produk UD Lopan Art ShopNur Wahyu Pratama Produk UD Lopan Art Shop

Baca juga: 6 Strategi Pengembangan Bisnis Sepatu Kulit, Catat!

“Penjualan kita sudah sampai ke Malaysia sejak tahun 2015 melalui agen kami yang ada di Bali, kita tak perlu ribet-ribet untuk mengurus perizinan, semua diurus oleh agen kita,” ungkapnya.

Bukan hanya itu,penjualan produk Lopan Art Shop juga sudah sampai ke Kota Medan dan Yogyakarta.

Dengan penjualan tersebut, Sunardi mampu meraup omzet sebesar Rp10 juta per bulan. Ia juga membuka sebuah Gallery yang digunakan untuk menaruh barang atau pameran produk Lopan Art Shop saja.

Baca juga: Pesan untuk Pelaku UMKM Perempuan: Jangan Mudah Putus Asa, Libatkan Keluarga

Sunardi berharap semoga semakin banyak pameran seperti ini. Pameran seperti TEI 2023 sangat bagus untuk mempromosikan dan mengenalkan produk kembali.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau