Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaatkan Limbah Paralon, Produk Syahda Craft Banyak Dilirik Hotel Bintang 5

Kompas.com - 24/10/2023, 09:05 WIB
Fransisca Mega Rosa Mustika,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beragam barang bekas yang dihasilkan dari olah lapangan sebah jasa kontraktor, umumnya hanya akan menjadi sampah, karena tidak memiliki nilai jual.

Sosok Alip Damanto atau yang akrab disapa Alip, mulanya adalah seseorang yang bekerja di sebuah sub kontraktor di daerah Purworejo, Jawa Tengah.

Pekerjaan itulah yang akhirnya membawa dia untuk memulai bisnis Syahda Craft, yakni sebuah bisnis ukir dan lukis di atas media paralon bekas.

Baca juga: Cerita Alberthina Asal NTT Membangun Bisnis Cokelat DHokiest

“Asal mula Syahda Craft muncul dari keprihatinan saya terhadap sampah yang melimpah hasil dari pembangunan perumahan. Dari sisa-sisa paralon itu, saya manfaatkan kembali jadi sesuatu yang memiliki nilai jual lebih,” jelas Alip kepada Kompas.com dalam sambungan telepon beberapa waktu lalu.

Dia mengolah pipa paralon bekas yang didapatkan dari lokasi pembangunan perumahan, menjadi ukiran dan lukisan dinding.

“Saya buat limbah pipa paralon itu jadi beragam hiasan dinding, baik itu jam dinding, hiasan ukiran dinding, lampu hias, dan banyak lagi macamnya,” sambung Alip.

Sudah Berbisnis dengan Bahan Limbah Sejak Lama

Alip memulai bisnis Syahda Craft sejak tahun 2019. Sebelumnya, ia pernah membangun usaha dengan memanfaatkan bahan baku karton bekas yang dibuat menjadi gift box.

Bisnis itu dia jalankan sejak tahun 2005 silam dengan alasan yang sama, yakni keprihatinannya terhadap sampah karton yang menumpuk dan tidak bernilai ekonomis.

Selama memproduksi gift box pesanan, Alip juga memberdayakan tetangga sekitarnya untuk turut membantunya.

“Itu orang-orang di lingkungan sekitar rumah, saya suruh ikut membuat boks dan dulu kan ramai ditaruh di toko-toko giu, jadi dulu seminggu bisa menghasilkan 400 - 500 boks,” lanjutnya.

Bisnis membuat beragam gift box ini, dijalankan Alip hingga memasuki tahun 2020, di saat pandemi mewabah dan membuat bisnisnya ini tidak berjalan lagi.

Baca juga: Cerita Roy Anugrah, Perajin Kayu yang Produknya Sampai Spanyol

Omzet Melimpah dari Modal Minim

Saat membangun Syahda Craft di 2019, Alip mengaku mengeluarkan modal tidak lebih dari Rp 2 juta. Modal tersebut digunakannya untuk membeli bor besar dan kecil, gerinda, dan gerinda amplas.

“Modalnya itu cuma buat beli alat-alat itu saja, karena kalau yang lainnya tuh, ya saya sudah ada, bisa manfaatkan yang ada di rumah,” kata Alip.

Ia mengungkap, saat ini omzet Syahda Craft per tahunnya mencapai Rp100 - Rp120 juta.

Jumlah ini tentu tidak selalu sama, mengingat kebutuhan untuk bisnisnya juga tidak menentu, menyesuaikan dengan pesanan dan kebutuhan bahan baku.

Halaman:

Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau