KOMPAS.com - Karya seni memiliki banyak nilai fungsi, selain untuk hiasan dinding, dapat juga digunakan untuk memperindah sudut-sudut ruangan rumah maupun kantor.
Roy Anugrah adalah salah seorang crafter kayu asal Malang yang menjalankan bisnis hiasan dinding kayu pahat untuk interior dan eksterior. Bisnis yang dijalankan tersebut merupakan warisan dari sang ayah yang kini sudah harus pensiun dari kegiatannya memahat kayu.
Roy menceritakan sejarah lahirnya nama ‘Basuki Putra Lacasa Art Gallery’ lantaran pesanan pertama yang diterima oleh Basuki kala itu berasal dari negara Spanyol, tepatnya di Pulau La Casa. Sedangkan la casa dalam bahasa Spanyol artinya rumah.
“Jadi, nama Basuki Putra Lacasa Art Gallery ini adalah rumah hasil karya Pak Basuki, gitu,” jelas Roy kepada Kompas.com saat ditemui di Inacraft on October 2023 di Jakarta Convention Center, Jumat (6/10/2023).
Produk hiasan kayu untuk interior dan eksterior yang dihasilkan Basuki Putra Lacasa Art Gallery berupa relief, furnitur, patung, pintu ukir gebyok, dan produk ukiran lainnya.
Baca juga: Cerita Melisa Darmawan Jalankan Bisnis Resin Art dengan Beragam Keunikan
Roy mengatakan, di Basuki Putra Art Gallery, peminat atau calon konsumen juga bisa memesan barang secara custom menyesuaikan dengan kebutuhan dan preferensinya masing-masing.
“Kami menerima pesanan custom apapun dari customer,” ucap Roy.
Adapun bahan dasar kayu yang digunakan sebagai bahan baku adalah teak wood atau kayu jati.
Peminat produk kayu ukir dan pahat Basuki Putra Art Gallery tidak hanya dari penduduk dalam negeri, melainkan juga datang dari luar negeri seperti negara-negara Eropa.
Roy bercerita bahwa masa pandemi adalah masa-masa terberatnya. Bahkan dampaknya dia rasakan hingga saat ini.
Sebelum pandemi, Roy memiliki 65 orang karyawan yang bekerja bersamanya. Namun, datangnya pandemi membuat Roy memutuskan untuk meliburkan sementara para pekerja tersebut.
Baca juga: Kisah Nunik Anurningsih, Berawal Hobi Desain, Kini Sukses Berbisnis Perhiasan
Semenjak pandemi hingga memasuki tahun 2023, perajin yang masih bertahan bekerja bersama Roy sejumlah 4 orang, 61 orang lainnya masih menantikan panggilan dari Roy.
Meski para karyawan diliburkan selama masa pandemi, dia tidak meninggalkan mereka begitu saja. Roy tetap memberikan perhatian berupa uang THR.
“Hampir selama dua kali lebaran itu saya masih berusaha memberikan mereka THR. Harapan saya, ya mereka bisa menggunakan itu untuk modal membuka usaha kecil. Itu buat menyambung hidup mereka walau saya belum bisa mempekerjakan lagi,”
Kini pandemi sudah melanda dan Roy kembali memproduksi kerajinan dan menghadiri kegiatan pameran.
Ia berharap dengan kembali berlangsungnya pameran, perlahan akan meningkatkan pemesanan dan pembelian sehingga akan membawa dampak bagi karyawan yang diliburkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.