JAKARTA, KOMPAS.com – Hadirnya korporasi yang bergerak di industri manufaktur di Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor Jawa Barat turut berimbas pada lahirnya banyak pelaku usaha pengolahan skala rumah tangga.
Ada beragam pelaku pengolahan yang bisa dijumpai di kawasan ini, mulai dari makanan hingga peralatan yang berbahan baku logam untuk berbagai keperluan.
Salah satu industri skala rumah tangga yang bisa dijumpai di kawasan ini adalah industri pembuatan alat-alat dapur dan perkakas rumah tangga. Di sejumlah perkampungan serta perumahan, pelaku usaha ini bisa ditemui dengan mudah.
Baca juga: Melihat Geliat Kampung Layang-layang di Cimande Kabupaten Bogor
Banyaknya pelaku usaha ini kemudian mampu melahirkan ekosistem bisnis yang cukup besar. Di dalamnya tak hanya berisi para perajin atau produsen alat, namun juga mencakup pemasok serta pemasar.
Industri penyedia jasa ekspedisi pun juga turut mendapatkan berkah dari hadirnya ekosistem bisnis ini. Setiap hari, ribuan unit alat-alat rumah tangga dibawa dari Citeureup untuk memenuhi permintaan konsumen di berbagai daerah.
Alih-alih saling bersaing, para pelaku industri pembuatan perkakas tersebut saling menopang satu dengan lainnya. Ketika permintaan yang diterima seorang perajin mengalami kenaikan, dia tidak segan meminta bantuan produsen lainnya untuk memenuhi stok.
Demikian sebaliknya, si perajin juga siap memenuhi permintaan dari pelaku usaha lainnya ketika mereka memerlukan barang yang tidak bisa dipenuhi sendiri.
Salah satu produsen dan pedagang perkakas dapur di kawasan ini adalah Sukma Maulana (41), yang telah menggeluti usaha tersebut sekitar 4 tahun belakangan ini.
Bagi Sukma Maulana, banyaknya pelaku usaha ini di sekitar tempat tinggalnya memungkinkan dia ikut ambil bagian di dalamnya. Meskipun sebelumnya, dia tak pernah berkecimpung di sektor ini.
Pria yang kerap dipanggil Olan tersebut mengisahkan bagaimana dia dengan mudah memulai usaha ini, ketika bisnis servis dan jual-beli komputer mulai meredup dan akhirnya dia sempat menjadi driver ojek online.
Baca juga: 7 Alasan Pentingnya E-Commerce untuk UMKM
“Saya punya banyak saudara yang memproduksi alat-alat seperti loyang dan sebagainya. Tetangga pun juga tak sedikit yang bekerja membuat perkakas ini. Saya akhirnya berpikir untuk ikut jual-beli perkakas dapur utamanya loyang kue,” kata Olan saat ditemui di rumahnya, Senin (22/4/2024).
Usaha yang dijalani Olan perlahan-lahan berkembang. Untuk memenuhi permintaan yang semakin besar, dia mulai menggandeng sejumlah mitra yang secara khusus memasok barang kepadanya.
Setidaknya ada enam keluarga yang dia gandeng untuk membuat perkakas logam.
Selain itu, dia juga mulai menyiapkan bengkel produksi sendiri yang tujuannya untuk menekan biaya. Dengan demikian, harga yang diberikan ke konsumen bisa lebih kompetitif ketimbang mengambil dari perajin lain.
Baca juga: Mengintip Guyubnya Perajin Tempe di Kampung Sanja Citeureup Bogor
Olan lebih banyak mengandalkan e-commerce. Dia memiliki sejumlah toko di beberapa platform perdagangan online.