Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anis, Kembangkan Bisnis Pelana Kuda Satu-satunya di Yogyakarta

Kompas.com - 21/12/2023, 09:05 WIB
Fransisca Mega Rosa Mustika,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di balik gemerlap kota Yogyakarta, tersembunyi kisah inspiratif seorang pengusaha, yang dengan penuh dedikasi memahat namanya dalam dunia pakaian dan aksesoris kuda. 

Dalam pameran UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023, Kompas.com berkesempatan bertemu sosok Anis Kurniawati atau Anis, pengusaha pelana kuda yang berasal dari Yogyakarta. Ia mengungkapkan kisahnya menjalankan bisnis bernama Pelana Kuda Jogja.

Ambil Alih Peran Orangtuanya

Usaha Pelana Kuda Jogja merupakan usaha yang sudah dimiliki keluarga Anis sejak berpuluh-puluh tahun lamanya.

Usaha ini tetap lestari, sebab selalu diteruskan oleh anak-anak dari mendiang almarhum kakek buyut Anis.

Baca juga: 5 Tips Membangun Bisnis Dompet Kulit

Ketika sampai giliranorangtuanya, Anis belum banyak berperan dalam keberlangsungan bisnis ini. Namun, baru pada tahun 2019, Anis menyadari bahwa dia bisa melakukan sesuatu yang lebih baik untuk pertumbuhan usaha ini.

Dia melihat, ada beberapa hal yang dapat dikembangan dengan memanfaatkan kemampuan dirinya pada saat itu.

“Saya baru memutuskan meneruskan usaha ini pada akhir 2019 karena saya lihat, peluang wisata andong itu banyak peminatnya, sehingga ini saya alihkan menjadi usaha yang go digital,” papar Anis kepada Kompas.com.

Hal itu diutarakan Anis lantaran dia juga menyadari, bahwa Pelana Kuda Jogja, merupakan produsen pakaian kuda andong satu-satunya di Jogja.

“Wisata andong di Jogja setiap tahun selalu tambah ramai, dan pakaian kuda andong yang produksi hanya di tempat saya, satu-satunya. Makanya saya pikir inilah langkah yang tepat,” ujarnya.

Baca juga: Kreasi Unik Produk Fajar Wonk, Hasilkan Tas dari Kulit Pohon

Menggunakan Bahan Premium dan Proses Manual

Memiliki ragam produk seperti topeng kuda, pelana, dan kebutuhan kereta kuda lainnya, tentu membuat Anis harus memberikan hasil yang terbaik bagi konsumennya. Sebab, produk semacam ini bukanlah produk yang umum ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk keperluan produksi pelana dan perlengkapan kuda lainnya, Anis menggunakan kulit sapi yang memiliki ketebalan mencapai 3 mili meter atau lebih.

“Karena digunakan untuk menarik kereta kuda, jadi butuh kulit yang tebal, karena kalau pakai kulit yang tipis enggak kuat,” kata Anis.

Ukuran ketebalan kulit sapi yang berbeda dengan produk kulit lainnya, membuat proses penjahitan harus dilakukan secara manual tanpa mesin jahit, dengan benang dan jarum khusus.

Baca juga: 6 Strategi Pengembangan Bisnis Sepatu Kulit, Catat!

Kata Anis, hal itu dilakukan agar ketebalan bahan kulit sapi yang digunakan tetap terjaga dan tidak mengalami penyusutan atau tidak tertekan menjadi pipih.

“Karena kan kereta kuda berat, terutama kalau ada penumpangnya, makanya kita menggunakan kulit sapi yang tebal supaya kuat. Nanti juga masih ditumpuk dua, supaya dia kuat banget,” sambung Anis.

Penampakan pelana kuda yang diproduksi oleh Anis di Yogyakarta.Kompas.com/Fransisca Mega Penampakan pelana kuda yang diproduksi oleh Anis di Yogyakarta.

Halaman:

Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau