Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kreasi Unik Produk Fajar Wonk, Hasilkan Tas dari Kulit Pohon

Kompas.com - 26/10/2023, 14:27 WIB
Fransisca Mega Rosa Mustika,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

 

 

KOMPAS.com - Di Indonesia, banyak tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan dasar membuat tas, aksesoris, serta pernak-pernik lainnya. Tanaman yang sering dipakai sebagai bahan baku di antaranya anyaman eceng gondok serta rotan.

Namun yang dilakukan Suryanti asal Bengkulu agar berbeda. Wanita ini berhasil membuat produk dengan memanfaatkan kulit kayu.

Bisnis yang telah memulai bisnis sejak sepuluh tahun yang lalu, atau tepatnya pada tahun 2013 ini mengusung brand Fajar Wonk. Nama unik ini diberikan oleh Suryanti karena memiliki suatu arti tersendiri.

"Fajar kan artinya mentari pagi, ibarat semangat pagi. Jadi namanya Fajar Wonk itu biar kita selalu semangat memulai bisnis," paparnya saat ditemui di Indonesia Trade Expo beberapa waktu lalu.

 

Baca juga: BCA Hadirkan UMKM dan Desa Binaan di Trade Expo Indonesia 2023

Memperoleh Bahan Baku dari Hutan

Suryanti mengatakan, dia memproduksi kerajinan tersebut dengan memanfaatkan bahan baku yang diambil dari hutan. Dia mengambilnya dari Bengkulu Selatan.

Baginya, tidak semua jenis kulit batang pohon dapat diolah menjadi kerajinan tas kulit pohon. Dibutuhkan lapisan kulit pohon yang memiliki tingkat kualitas tinggi.

"Setelah kami dapatkan material, selanjutnya kulit pohon tersebut akan dikeringkan, caranya dengan di oven. Baru nanti setelahnya dipisahkan dari kulit terluarnya dan dipilah berdasarkan grade kualitas," jelas Suryanti kepada.

"Yang kami pilih grade yang paling bagusnya," sambung Suryanti.

Baca juga: Berbahan Kulit Buaya, Dhito Sukses Meraih Omzet Ratusan Juta Per Bulan

Desain dan Produksi

Produk yang dibuat berupa tas tangan wanita, tas selempang, clutch, topi katak, topi tenis, dan beberapa barang custom. Produk-produk itu dihasilkan dari desain yang dibuat oleh Suryanti dan tim desain Fajar Wonk.

"Produk kami banyak macamnya, karena kami kan juga menerima pesanan custom, jadi modelnya ga selalu sama, bisa sesuai permintaan pembeli," katanya.

Saat ini Suryanti memiliki 15 orang karyawan yang membantunya dalam bisnis ini. Jumlah tersebut sudah termasuk para pengrajin dan tim desainer yang membantunya menghasilkan produk.

Lama waktu proses produksi yang dibutuhkan oleh para pengrajin Fajar Wonk untuk menghasilkan suatu produk beragam. Misalnya, untuk menghasilkan sebuah topi, dapat dikerjakan dalam waktu satu hari, sedangkan untuk menghasilkan sebuah tas custom berukuran besar, bisa memakan waktu hingga lima hari.

Baca juga: Kisah Sukses Hariono, Pengrajin Rotan yang Berdayakan 200 Ibu Rumah Tangga

"Produksi topi itu bisa satu hari selesai. Kalau tas yang biasa, sekitar dua hari. Tapi kalau tas yang custom, itu maksimal empat sampai lima hari, tergantung tingkat kesulitan detail tasnya," ujar Suryanti. 

Banyak Permintaan Dalam dan Luar Negeri

Saat pameran Trade Expo Indonesia 2023 berlangsung pekan lalu, Suryanti mengatakan bahwa sudah banyak turis mancanegara yang menginginkan produk unik Fajar Wonk dikirimkan ke negaranya.

Rata-rata para turis yang datang ke stan Fajar Wonk ingin membeli dalam jumlah besar. Bagi Suryanti, ini adalah kesempatan emas baginya untuk dapat memperluas target pasarnya, yaitu orang-orang dari luar negeri (turis).

“Dari kegiatan pameran ini ya, kita udah ada terima permintaan. Ada yang dari China, dari Jepang, dan banyak yang lainnya. Ini kan karena menurut mereka, produk kita ini menarik,” sebutnya.

Tak hanya itu, Suryanti juga menyebutkan jika produknya banyak diminati di Pulau Dewata, Bali. Dari informasi yang didapatkan Suryanti, produk tas dari kulit dahan pohon masih jarang dijumpai di Bali, Ia pun kerap diminta untuk menjual produknya di Bali.

Baca juga: Kampung Berseri Astra Berdayakan Perempuan Perajin Anyaman di Sumatera Utara

Harga produk Fajar Wonk tergolong relatif murah. Untuk sebuah topi, diberi harga mulai dari Rp 50.000, sedangkan untuk sebuah tas dibanderol dengan harga tertinggi Rp 350.000.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!


Terkini Lainnya
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat 'Fun Run'
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat "Fun Run"
Program
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Training
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Program
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Program
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Program
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan 'Blended Finance' ke Adena Coffee
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan "Blended Finance" ke Adena Coffee
Program
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Jagoan Lokal
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
Training
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau