JAKARTA, KOMPAS.com - Kain songket dikenal sebagai kain khas yang berasal dari Pulau Sumatera. Kain tersebut dapat dijadikan sebagai ide bisnis dengan tujuan memperkenalkan kain songket ke berbagai daerah.
Irfania Ramadhani, pemilik bisnis IR Songket mengatakan, kain songket biasanya memiliki warna yang mencolok dengan hiasan warna emas. Menurutnya, perlu ada inovasi baru terkait warna songket agar bisa menjangkau anak muda.
Oleh karena itu, Irfania melakukan beberapa upaya agar produk miliknya bisa sesuai dengan selera pasar anak muda. Ia menyampaikan upaya tersebut dalam acara Bronis UMKM Kompas.com pada Jumat (5/4/2024).
Baca juga: Berdayakan Pebisnis Perempuan dan Anak Muda, Lazada Luncurkan Lazada Foundation
Hasil dari penyampaian pemilik bisnis IR Songket tersebut dapat kamu simak melalui artikel berikut ini.
Irfania mengatakan, edukasi melalui pameran dapat memberikan informasi lebih lanjut kepada anak muda terkait produk kain songket. Informasi kain songket dapat berupa makna kain songket dan juga filosofinya.
"Di pameran, kami biasanya memberikan edukasi kain songket ini pada anak muda. Soalnya 'kan, kain songket identik dengan orang-orang tua," jelas Irfania.
Baca juga: 4 Tips Mengoptimalkan TikTok untuk UMKM Anda
Kain songket identik dengan pemakaian orang-orang tua karena bahannya yang berat dan motifnya mencolok. Melalui edukasi tersebut, Irfania ingin menghilangkan stigma umur dalam kain songket agar produk miliknya bisa diterima oleh anak muda.
Langkah lebih lanjut yang diambil oleh Irfania adalah menyesuaikan desain dan warna kain songket dengan selera anak muda. Tujuannya yaitu membuat kain songket menjadi menarik di mata mereka.
Irfania membuat warna kain songket dengan warna-warna yang tidak mencolok, seperti warna merah muda, baby blue, dan kuning muda.
Baca juga: 4 Tips Memulai Usaha ala Owner Bisnis Mukena, Jangan Pikirkan Modal
"Caranya adalah kami membuat warna-warna yang tidak banyak metallic-nya dan menggunakan benang yang lembut," lanjutnya.
Kemudian Irfania menggunakan media sosial untuk menggaet atensi anak muda. Alasannya, anak muda saat ini sering bermain media sosial dan mengonsumsi berbagai konten.
"Kami juga membuat konten di media sosial yang relate dengan tren. Biasanya kami membuat konten tentang filosofi kain songket, arti motif, dan cara pembuatannya," ucap lulusan jurusan animasi tersebut.
Baca juga: Tips Memulai Bisnis Ala Owner Fesyen Yulis Manevia
Irfania berharap bahwa cara ini bisa membuat kain songket semakin menarik di mata anak muda dan memutus stigma songket untuk orang-orang tua.
"Akhirnya sekarang banyak yang mulai pakai. Biasanya mereka menggunakan kain songket untuk dijadikan outer," lanjut Irfania.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.