Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdayakan Kelompok Petani, Mi Sagu Ambon Buat Suvenir dari Limbah Sagu

Kompas.com - 30/07/2024, 21:46 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Pemberdayaan sumber daya sekitar adalah strategi yang efektif untuk mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berkelanjutan.

Dengan memanfaatkan bahan baku lokal dan memberdayakan tenaga kerja lokal, UMKM dapat menciptakan nilai ekonomi yang signifikan dan berkontribusi pada kesejahteraan komunitas mereka.

Hal inilah yang dilakukan pelaku UMKM Mi Sagu Ambon. Dengan memberdayakan kelompok tani lokal dan memanfaatkan bekas sagu sebagai bahan baku suvenir, pelaku UMKM Mi Sagu Ambon memberikan nilai tambah pada limbah sagu serta meningkatkan pendapatan petani lokal.

Baca juga: Diolah Menjadi Mi, Sagu Ambon Semakin Dilirik Konsumen

Pelaku UMKM Mi Sagu Ambon Dyah Puspita mengatakan, sampah dari sagu bisa dimanfaatkan untuk dijadikan kerajinan, sehingga dirinya mengajak kelompok tani dan anak muda di sekitar yang bisaikut berkarya.

Dalam program ini, UMKM Mi Sagu Ambon bekerja sama dengan kelompok tani di Desa Rutong dan Kaibobo untuk mengolah sisa sagu menjadi berbagai produk suvenir, seperti kerajinan tangan.

“Proses produksi dimulai dari pengumpulan bekas sagu, yang kemudian diproses dan dibentuk menjadi barang-barang unik dengan nilai estetika tinggi,” kata Dyah di Ambon, Maluku, Selasa (30/7/2024), seperti dikutip dari Antara.

Dyah mengungkap, inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi limbah, tetapi juga untuk membuka peluang ekonomi baru bagi para petani.

“Kami ingin memberikan solusi yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi komunitas lokal. Dengan memanfaatkan bekas sagu, kami, berharap dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan petani di Ambon," ujarnya.

Program ini telah mendapatkan sambutan positif dari masyarakat setempat. Kelompok tani yang terlibat merasa diberdayakan, karena dapat menambah sumber pendapatan dan berpartisipasi dalam pengembangan produk lokal.

Selain itu, suvenir yang dihasilkan juga mulai menarik perhatian pasar lokal dan wisatawan, memberikan dampak ekonomi yang lebih luas.

“Jadi saya sering bawa kerajinan mereka ke pameran. Saya juga pajang di rumah produksi Mi Sagu sebagai contoh, memang banyak yang tertarik, sudah pernah ada yang beli juga dan kalau ada, uangnya saya salurkan langsung ke mereka,” kata Dyah.

Baca juga: Cerita Rully Jalankan Bisnis Sagu dengan Manfaatkan Digital Marketing

Dengan keberhasilan awal ini, UMKM Mi Sagu Ambon berharap dapat memperbesar programnya dan terus berinovasi dalam pemanfaatan bahan-bahan lokal untuk mendukung keberlanjutan ekonomi dan lingkungan.

Pelaksana Tugas Kadis Koperasi UKM Provinsi Maluku Fitrah AM, mengaku sangat mendukung inisiatif UMKM Mi Sagu Ambon ini, karena dapat mendorong keberlanjutan ekonomi masyarakat lokal.

“Kami mendukung sepenuhnya upaya UMKM Mi Sagu Ambon untuk bekerja sama dengan kelompok tani lokal. Inisiatif ini sejalan dengan tujuan kami untuk memberdayakan UMKM dan meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah ini,” katanya.

Menurutnya, ini juga bisa menjadi motivasi bagi UMKM yang lain, terutama anak muda Maluku agar dapat melakukan hal serupa, dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada.

Baca juga: Produk UMKM Mi Sagu Instan Boedjang Wakili Riau Ikut Festival di Belanda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau