KOMPAS.com - Apakah kamu tertarik untuk berbisnis grosir? Bisnis yang satu ini bisa menjual produk dalam jumlah besar dalam sekali kegiatan transaksi.
Pedagang grosir adalah seseorang yang menyediakan produk kemudian menjualnya kembali ke pengecer, bisnis lain, ataupun konsumen dengan jumlah besar.
Pelanggan bisnis grosir biasanya adalah orang-orang yang hendak menjual kembali produk tersebut. Grosir berlaku untuk sistem business to business (B to B).
Biasanya harga barang grosir dijual lebih murah dibandingkan eceran, tetapi kuantitas penjualannya tinggi. Bayangkan jika kamu menjadi pemasok produk untuk beberapa pelanggan tetap, bisnis grosir tentu semakin menjanjikan.
Baca juga: Toko Kelontong Pun Harus Punya Arus Keuangan Sehat, Bagaimana Caranya?
Meskipun demikian, pada prinsipnya menjalankan bisnis grosir berbeda dengan bisnis eceran pada umumnya. Ada beberapa keterampilan yang kamu butuhkan untuk menjadi seorang pedagang grosir.
Tips berikut ini bisa membantu kamu agar lebih siap menjalankan bisnis grosir, seperti yang dilansir dari Indeed.com,
Sebagai pedagang grosir, dapat dikatakan bahwa kamu juga menjadi supplier untuk pedagang lain. Pelanggan kamu adalah mereka yang membeli produk dalam jumlah besar.
Oleh karena itu kamu harus terampil dalam memanajemen pasokan produk. Mulai dari jumlah stok produk yang ada di gudang, jumlah produk yang perlu dipasok untuk setiap pelanggan, hingga manajemen kualitas produk.
Baca juga: 3 Ide Bisnis Grosir yang Berpeluang Cuan
Meskipun kebanyakan pedagang grosir sudah memiliki pelanggan tetap, tapi perlu diperhatikan juga mereka akan membeli dalam kurun waktu berapa lama.
Khususnya jika kamu menjual grosir makanan, seperti snack, frozen food, dan sebagainya yang memiliki tanggal kadaluarsa.
Kamu harus bisa mengelola rantai pasokan produk yang kamu punya hingga produk tersebut sampai di tangan konsumen. Jangan sampai kamu sudah terlanjur stok dengan jumlah besar tetapi tidak terjual dan berujung kerugian.
Sebagai pedagang grosir, kamu perlu keterampilan penjualan mulai dari mengelola modal, produk, logistik, hingga distribusi.
Kamu perlu mengetahui bagaimana cara mendapat keuntungan meskipun menjual produk grosir dengan harga yang lebih murah, sebab perlu ada perputaran dana yang tepat agar bisnis ini terus berjalan.
Baca juga: Perbedaan Bisnis Grosir dan Eceran, Kamu Pilih Yang Mana?
Maka dari itu, keterampilan berjualan sangat dibutuhkan. Bukan hanya terkait modal dan produk saja, tetapi logistik dan pengiriman juga perlu diperhatikan. Misalnya tempat menyimpan produk, pengemasan, dan pengiriman produk dalam jumlah besar.
Perlu diketahui bahwa biasanya bisnis grosir tidak terlalu fokus mencari calon pembeli baru setiap harinya, karena segmentasi pasar bisnis ini adalah para pedagang eceran lain bukan konsumen pribadi.