JAKARTA, KOMPAS.com - Modal kerap menjadi kendala banyak orang untuk memulai maupun mengembangkan usaha. Padahal zaman sekarang, sangat mudah mendapatkan pinjaman modal usaha.
Sumber pinjaman modal usaha, yaitu dari perbankan, pemerintah, fintech lending, koperasi atau lembaga keuangan selain bank. Bentuknya, ada Kredit Tanpa Agunan (KTA), Kredit Multiguna (KMG), Kredit Modal Kerja, Kredit Usaha Rakyat (KUR), sampai pinjaman online.
Tinggal pilih jenis dan produk pinjaman modal usaha yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial. Pun dengan tenor dan cicilan pembayaran setiap bulan.
Meski mudah, namun mengajukan pinjaman modal usaha perlu dipikirkan dan dihitung secara matang. Dengan begitu, pinjaman tersebut dapat memberikan manfaat maksimal bagi usaha atau bisnis kamu.
Mengajukan pinjaman modal usaha juga harus dilakukan di waktu yang tepat supaya tidak menjadi beban keuangan pribadi ataupun keuangan perusahaan. Ini waktu terbaik mengajukan pinjaman modal usaha dari Cermati.com.
Ini sudah sangat sering terjadi. Ingin membuka usaha, tetapi tidak punya modal memadai atau tabungan yang cukup.
Misalnya, setelah dihitung, kebutuhan modal usaha memulai bisnis A sebesar Rp 20 juta. Namun, kamu hanya memiliki uang di tabungan Rp 10 juta.
Kekurangan modal usaha ini dapat ditutupi dari pinjaman. Pinjaman untuk sesuatu atau kegiatan yang produktif, seperti membuka usaha tidak masalah.
Sebab, dari kegiatan usaha tersebut, kamu dapat menghasilkan produk yang bisa dijual dan memperoleh keuntungan. Keuntungan ini bisa disisihkan untuk mengangsur cicilan pinjaman.
Pastikan mengajukan pinjaman modal usaha sesuai kebutuhan. Sedangkan jumlah cicilan dan tenor pinjaman disesuaikan dengan kemampuan bayar, sehingga kamu dapat membayar tepat waktu.
Setiap bisnis pasti memiliki risiko. Risiko ini dapat terjadi ketika kamu baru memulai bisnis, di tengah jalan, ataupun saat bisnis sedang berkembang.
Sebagai contoh, masa pandemi yang sudah berlangsung selama dua tahun lebih. Banyak pengusaha ataupun perusahaan mengalami penurunan omzet drastis.
Keuangan ‘berdarah-darah’, arus kas dari positif menjadi negatif, sehingga banyak yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Dalam kondisi ini, tentunya kamu membutuhkan suntikan dana segar, berupa pinjaman modal usaha agar dapat mempertahankan dan menyelamatkan bisnis dari kehancuran atau gulung tikar.
Kamu dapat mengajukan pinjaman modal usaha supaya bisa keluar dari masalah finansial. Jika disetujui, kelola pinjaman tersebut dengan tepat sesuai peruntukkan, seperti modal kerja, membuat inovasi produk, dan lainnya.