Akhirnya dari yang tadinya pembeli antusias ingin membeli produk kamu, jadi kesal dan kecewa lantaran kendala yang dialami. Kalaupun mengadu, belum tentu langsung direspons.
Oleh karenanya, selalu lakukan evaluasi dan pembaharuan fitur dari waktu ke waktu. Buat yang lebih user friendly, tidak lemot, sehingga website bisnis dapat diakses lancar jaya tanpa hambatan apapun.
Sebaiknya hindari warna mencolok pada tampilan website bisnis, seperti merah, orange, hijau, dan pink terang. Kenapa? Karena warna ini menyilaukan pandangan mata.
Pertamakali melihatnya pun, pengunjung website langsung tidak tertarik untuk ‘kepo’ tentang bisnismu. Pilih warna kalem, cenderung ke warna pastel, seperti pink muda, biru muda, krem, dan putih yang jauh lebih menyejukkan mata.
Sesuaikan pemilihan warna dengan seluruh isi website, termasuk latar belakang dan penggunaan gambar. Jangan sampai warna satu sama lain saling bertabrakan.
Kamu sendiri pasti bosan kalau membuka website yang isinya tulisan semua? Begitu juga kalau kamu terapkan di website bisnismu
Sebaiknya tambahkan beberapa gambar yang dapat mewakili tulisan di dalam website bisnis. Misalnya foto kantor atau aktivitas bisnis pada menu Profil Singkat Perusahaan atau Sejarah Perusahaan.
Atau pajang foto produk yang kamu jual untuk melengkapi informasi pada menu Our Product. Bisa juga menampilkan video tutorial cara membeli produk di website bisnis kamu.
Atur penempatan atau tata letak gambar sedemikian rupa agar enak dilihat.
Baca Juga: Apa Itu Branding dan Bagaimana Cara Memulainya?
Punya website bisnis, ya harus sering-sering update konten. Misalnya kamu baru saja mengeluarkan produk terbaru, update di website bisnismu, terutama di halaman paling depan agar semua orang tahu.
Update juga informasi terbaru di menu Produk. Kamu juga bisa menambahkan konten lain yang tak melulu berhubungan dengan bisnis atau barang dagangan.
Contohnya konten seputar tips dan trik. Kalau kamu memiliki bisnis jualan baju, kasih konten seputar tips memadukan warna baju dan celana agar terlihat stylish atau tips membuat pakaian murah terlihat mahal.
Jadi, bukan semata-mata jualan terus. Ini cara bagus untuk soft selling. Tidak menutup kemungkinan, setelah membaca artikel tips tersebut, mereka akan membeli baju di toko online kamu.
Atau di akhir artikel tips, kamu bisa menyematkan link yang sesuai dengan artikel tersebut. Link ini mengarahkan pembeli menuju halaman produk yang kamu jual. Jika mereka merasa cocok, pasti akan membeli.
Perhatikan juga penggunaan kata kunci karena produk yang ditampilkan dalam Google biasanya berdasarkan keywords. Gunakan kata kunci yang sering dipakai pada suatu produk.
Misalnya, celana panjang yang bahannya jeans bisa dituliskan celana jeans. Kamu tidak perlu mendeskripsikan model jeans pada nama produk, sehingga malah sulit ditemukan oleh pembeli.