BLITAR, KOMPAS.com - Jangan abaikan minat dan bakat yang dimiliki saat masa-masa kecil. Bisa jadi hal itu menjadi pembawa keberuntungan kelak saat dewasa.
Hal ini pula yang dipegang oleh Andyk Widodo (33). Karena bakat yang dimiliki dalam membuat desain hiasan pelaminan saat masih SD, dia bisa menjadi pengusaha home decor dan wall decor yang sukses di dengan brand Prima Shabby Craft.
Bersama istrinya, Laily Prima Monica (32), Andyk berhasil mengembangkan bisnis kerajinan berbasis kayu di Kota Blitar dan melayani konsumen di seluruh Indonesia dan negara-negara Asean.
Baca juga: Tips Sukses Banting Stir dari Karyawan Jadi Pengusaha
Produk-produk yang dibuat oleh Andyk dan Prima berupa pernak-pernik dekorasi rumah. Mulai dari gantungan dinding, papan penanda alamat rumah, hingga asesoris meja.
"Saya mengawali bisnis ini tahun 2016. Ketika itu saya dan istri mengalami kondisi keuangan yang kurang menguntungkan karena bisnis konveksi yang kami jalankan tidak memberi harapan," ujarnya saat ditemui di toko dan workshopnya yang berlokasi di Jl Mojopahit, Kota Blitar, Jawa Timur, Senin (11/4/2022).
Suatu saat, dia dan istrinya iseng-iseng membuat vas dengan model pagar tanaman, yang kemudian diposting di Instagram. Karena tujuannya iseng, dia tak terlalu memikirkan bahwa kerajinan buatannya itu direspons oleh pengguna IG lainnya.
Namun tak diduga, ternyata respons dari pengguna IG cukup positif. Satu-dua pengguna menanyakan harganya, yang berlanjut dengan pesanan.
Seiring berjalannya waktu, jumlah pesanan semakin naik. Andyk dan istri mulai sibuk melayani pesanan yang berdatangan itu. Semua dikerjakan berdua. Andyk fokus produksi, dan istrinya menjadi admin.
"Saat itu, beberapa pembeli menyarankan agar kami membuka toko online di Shopee agar transaksi bisa dilakukan secara mudah dan agar lebih terpercaya. Akhirnya pada 2017 kami mulai buka toko di Shopee," lanjut Andyk.
Seperti membuat postingan di IG, jualan di e-commerce juga memerlukan sejumlah upaya, seperti halnya membuat foto-foto produk untuk kemudian diunggah, deskripsi produk, hingga penggunaan kata-lata kunci.
Tak hanya sebatas membuat foto dan deskripsi produk, dia pun juga terdorong untuk membuat inovasi produk kerajinan. Berbagai desain baru dia buat agar konsumen punya lebih banyak pilihan.
Tak disangka-sangka, seiring dengan dibukanya toko online dan rajin melakukan inovasi, pesanan melonjak drastis. Dia sampai kewalahan melayani permintaan yang datang.
Untuk membantu memenuhi permintaan, Andyk dan Prima mulai merekrut karyawan agar pesanan bisa dilayani dengan baik. Awalnya 3 orang, kemudian bertambah hingga akhirnya mencapai 30 orang saat ini.
Para karyawan yang direkrut tersebut adalah warga sekitar lokasi workshop. Mereka adalah anak-anak muda yang bisa bekerja secara cepat untuk memenuhi permintaan yang datang dalam jumlah banyak.
Konsisten dengan inovasi dan memanfaatkan saluran penjualan digital, Andyk dan Prima mampu menjual 15.000 hingga 20.000 item produk setiap bulannya. Produk-produk tersebut dijual dengan range harga mulai Rp 4.500 hingga Rp 750.000 per item.
Andyk bercerita, kesuksesan bisnis yang dibangun bersama istrinya, Prima, tidak lepas dari perjuangan awal saat mendirikan usaha.
"Kami kala itu benar-benar terbatas. Ketika pesanan mulai masuk, kami hanya ada uang Rp 300.000. Uang itu sebagian besar saya pergunakan untuk membeli peralatan produksi," papar dia.
Baca juga: Tips dan Cara Membuat Website Bisnis agar Banyak Dilirik Calon Pembeli
Lambat laun, usaha yang dijalankan berkembang dan dari tahun ke tahun sejak 2017, omzet bisnisnya naik secara signifikan di atas 100 persen. Bahkan saat pandemi tahun lalu, omzet yang diraup Prima Shabby Craft tak kurang dari 100 persen.
"Ini di luar perkiraan kami, bahwa saat pandemi tahun 2020 ternyata omzet yang kami peroleh justru tidak berkurang, meski di tahun 2021 kami mencatat ada penurunan," kata dia.
Kerja keras yang dilakoni Andyk dan Prima akhirnya membawa hasil. Setiap hari pesanan mengalir masuk, utamanya melalui platform e-commerce Shopee.
Karena itu, dia berpesan kepada para pelaku UMKM agar selalu melakukan inovasi dan memanfaatkan platform digital agar penjualan bisa maksimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.