Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Buka Warteg? Segini Modal yang Dibutuhkan dan Tips Memulainya

Kompas.com - 23/04/2022, 10:30 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Warung nasi kini dapat dengan mudah dijumpai. Setiap jarak 100 sampai 500 meter, pasti ada warung yang menyediakan aneka lauk pauk untuk makan pagi, siang, dan malam dengan harga murah meriah.

Merek warung nasi paling populer adalah "warteg" alias "warung tegal". Sesuai namanya, warung makan sederhana ini kebanyakan dimiliki orang Tegal, Jawa Tengah. Namun saat ini, siapapun bisa membuka warung nasi mirip konsep warteg.

Potensinya bagaimana? Jangan ditanya.

Prospeknya sangat menjanjikan dan menguntungkan. Pasarnya besar, setiap orang butuh makan dan minum, bukan hanya kalangan masyarakat menengah ke bawah, tetapi kalangan atas pun banyak yang makan di warteg.

Ingin tahu modal dan tips membuka usaha warteg, simak penjelasannya berikut ini seperti dikutip dari Cermati.com.

Perkiraan Modal Buka Warteg

Sewa tempat di lokasi strategis sebulan Rp 2.500.000; peralatan masak, makan, dan lainnya untuk usaha Rp 3.500.000; belanja bahan baku makanan dengan memperhitungkan kenaikan harga bahan pangan Rp 500.000 per hari (Rp 15.000.000 per bulan); biaya tak terduga Rp 1.000.000. Total modal Rp 22.000.000.

Asumsi dalam sehari laku 60 porsi dengan harga makanan Rp 15.000, maka omzet Rp 900.000. Dikalikan 30 hari, berarti Rp 27.000.000. Pendapatan kotor sebulan ini dikurangi modal, maka keuntungan di bulan pertama adalah sebesar Rp 5.000.000.

Keuntungan tersebut akan lebih besar bila kamu dapat menjual lebih banyak porsi makanan dan minuman. Di bulan kedua pun potensi untung semakin besar, sebab tidak perlu lagi membeli peralatan memasak.

Biaya-biaya di atas bisa ditekan lebih kecil bila kamu menggunakan peralatan masak yang ada di rumah, memilki rumah di depan jalan raya sehingga tidak perlu sewa tempat, serta kenal suplier bahan pangan yang dapat memberi harga murah.

Baca Juga: Trik Hemat Belanja dengan Cashback dan Promo Diskon

Tips Memulai Usaha Warteg

Meski tampak sederhana, usaha kaki lima warteg harus dijalankan dengan rencana yang matang. Supaya dapat bersaing dengan kompetitor dan bisnis berkembang pesat sampai bisa buka cabang baru. Berikut tips memulai usaha warteg:

• Menentukan target konsumen

Langkah pertama yang harus dilakukan untuk memulai usaha warteg adalah mencari tahu dan menentukan siapa target pasar kamu. Apakah mahasiswa, pekerja kantoran, buruh bangunan, masyarakat sekitar rumah dan tempat usaha, atau lainnya.

Dengan cara ini, kamu dapat menyajikan menu makanan yang pas sesuai target konsumen. Misal, kalau pekerja kantoran, siapkan menu modern dan kekinian, seperti cah daging sapi lada hitam, ayam saus mentega, sayur sop, soto ayam, cumi sambal balado, dan sebagainya.

Jika menyasar mahasiswa, kamu dapat membuat menu makanan yang harganya terjangkau, atau menawarkan menu paket. Contoh paket nasi rames plus minum es teh manis seharga Rp 10.000.

• Jualan di lokasi yang strategi

Sama seperti berjualan barang lain, menjajakan makanan ala warteg harus di lokasi strategis, seperti pinggir jalan raya agar mudah ditemukan. Orang yang lalu lalang juga bisa dengan mudah makan di tempat kamu. Jadi, tidak terletak di gang sempit yang hanya diketahui warga sekitar.

Berjualan di lokasi yang strategis akan dapat memudahkan untuk perkenalan warteg baru, mendekatkan tempat usaha dengan target konsumen yang dituju, mudah terlihat, dan meningkatkan penjualan.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi Online jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi Online jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Penghapusan Utang 70.000 UMKM Tunggu Aturan Internal Bank Himbara

Penghapusan Utang 70.000 UMKM Tunggu Aturan Internal Bank Himbara

Program
Erick Thohir Sebut 50.000 UMKM Masuk Ekosistem Tender di Bawah Rp 15 Miliar

Erick Thohir Sebut 50.000 UMKM Masuk Ekosistem Tender di Bawah Rp 15 Miliar

Program
5 Ide Produk Inovatif, Unik dan Anti Mainstream dari Bahan Susu

5 Ide Produk Inovatif, Unik dan Anti Mainstream dari Bahan Susu

Training
Menteri UKMKM Dukung PNM Berdayakan 15 Juta Perempuan Pengusaha UMKM

Menteri UKMKM Dukung PNM Berdayakan 15 Juta Perempuan Pengusaha UMKM

Program
Menteri UMKM Meminta Pengusaha UMKM Adopsi Teknologi Digital

Menteri UMKM Meminta Pengusaha UMKM Adopsi Teknologi Digital

Program
Manfaat Teknologi Digital CRM untuk Bisnis, Simak Pengalaman Seed Paper Indonesia

Manfaat Teknologi Digital CRM untuk Bisnis, Simak Pengalaman Seed Paper Indonesia

Training
Seed Paper Indonesia, Jaga Lingkungan dan Berdayakan Masyarakat

Seed Paper Indonesia, Jaga Lingkungan dan Berdayakan Masyarakat

Training
Cerita Rizka Fadilla, Buat Kertas Bibit Pohon dari Limbah Kertas

Cerita Rizka Fadilla, Buat Kertas Bibit Pohon dari Limbah Kertas

Jagoan Lokal
6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

Training
WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

Training
5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau