BANDUNG, KOMPAS.com - Ekonomi hijau seringkali disalahartikan masyarakat sebagai aktivitas daur ulang. Padahal, definisi hijau adalah aktivitas manusia yang rendah karbon.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan, gaya hidup masyarakat masa kini terbilang boros karbon. Sarena masih mengandalkan bahan bakar bensin yang didapat dengan cara mengeruk perut bumi.
"Tema tahun ini mengusung ekonomi hijau. Saya ingin mengingatkan karena kata hijau ini seringkali tidak dipahami, disangkanya hanya mendaur ulang," ujar Ridwan Kamil dalam Karya Kreatif Jabar (KKJ) dan Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) 2022 di Bandung, Minggu (15/5/2022).
Baca juga: 12.000 UMKM Ramaikan Karya Kreatif Jawa Barat 2022
Volume karbon berlebih mengakibatkan pemanasan global atau efek rumah kaca. Hal ini membuat cuaca tak menentu dan sulit diprediksi, sehingga mengancam ketahanan pangan.
"Karbon berlebih membuat cuaca menjadi tak menentu, maka panen susah diprediksi dan bisa mengancam ketahanan pangan. Potensi tsunami juga menjadi tinggi," jelasnya.
Gaya hidup hemat atau rendah karbon harus selalu diterapkan oleh para pelaku UMKM. Gaya hidup hemat karbon ini bisa dimulai dengan memilih bahan baku lokal.
"Kalau bisa upayakan bahan baku lokal daripada beli impor. Itu sudah menghemat karbon," ucap Emil.
Penjualan produk pun supaya dimaksimalkan terlebih dulu untuk pasar lokal. Misalnya, produk UMKM dari Bogor bisa memprioritaskan di pasar Jabodetabek yang dapat menghemat penggunaan karbon.
"Jadi untuk ekonomi hijau, mari maksimalkan kekuatan lokal, resources-nya lokal, jualan di level lokal, dan kalau bisa energinya juga energi hijau, yaitu memanfaatkan panas bumi, energi matahari, air, angin, dan sebagainya," ungkapnya.
Adapun KKJ dan PKJB 2022 ini bertujuan untuk mendorong perluasan akses pasar UMKM, mendorong transisi UMKM menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan, serta mendorong UMKM menerapkan ekonomi syariah.
Baca juga: Produsen Saus Rumahan Memanfaatkan Tren Masyarakat Memasak di Rumah
Akses keuangan UMKM juga dibuka seluas-luasnya melalui business matching bersama perbankan, serta digitalisasi UMKM.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jabar, Herawanto menjelaskan, KKJ dan PJKB 2022 akan digelar selama 3 hari dari Sabtu-Senin (14-16 Mei 2022).
"Event ini menghadirkan banyak kegiatan seperti talkshow, workshop, business matching, hingga akad kredit dengan tujuh perbankan," ucap dia.
Pantauan Kompas.com, acara KKJ dan PJKB ramai didatangi pengunjung. Mereka mengunjungi berbagai stand seperti kopi, teh, makanan, animasi, hingga fashion.
Mereka mencoba beberapa jenis pakaian dan membawa pulang belanjaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.