Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Yusrizal, Belajar Membatik Lewat Youtube hingga Kini Beromset Rp20 Juta

Kompas.com - 20/05/2022, 16:17 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

SOLOK, KOMPAS.com - Usaha Yusrizal (29) untuk mengembangkan batik kini menuai hasil. Pria asli Solok itu kini menjadi pengusaha batik yang beromset puluhan juta rupiah bermodalkan belajar dari internet.

Salingka Tabek, itulah merek batik dengan motif khas Solok milik Yusrizal. Usaha membatiknya berawal dari sebuah rumah orangtuanya di Sawah Parik, Desa Bawah Duku, Kecamatan Kotobaru, Solok, Sumatera Barat.

"Batik Salingka Tabek merupakan nama dari bahasa Padang yang berarti selingkaran kolam. Saya mulai membatik dari 2017 sampai sekarang. Sebenarnya basic membatik itu enggak ada karena saya tamat dulu di teknik komputer di bagian hardware dan software," ujar Yusrizal kepada Kompas.com di rumahnya, Rabu (18/5/2022) siang.

Baca juga: Pemkab Solok Fokus Kembangkan Produk UMKM Anyaman, Tenun, Oleh-oleh, dan Kuliner

Lulus dari D3 di salah satu perguruan tinggi swasta di Solok, Yusrizal kemudian melihat peluang dari sebuah pesta. Saat itu, Yusrizal datang ke sebuah pesta pernikahan yang digelar oleh temannya. 

Yusrizal melihat keluarga mempelai dari temannya yang kompak memakai batik. Yusrizal mendapatkan informasi jika batik-batik yang digunakan ternyata dibeli Jawa dengan harga Rp300.000.

Para karyawan di tempat pembuatan Batik Salingka di Sawah Parik, Desa Bawah Duku, Kecamatan Kotobaru, Solok, Sumatera Barat pada Rabu (18/5/2022). Dalam sebulan, Salingka Tabek bisa memproduksi minimal 80 batik.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Para karyawan di tempat pembuatan Batik Salingka di Sawah Parik, Desa Bawah Duku, Kecamatan Kotobaru, Solok, Sumatera Barat pada Rabu (18/5/2022). Dalam sebulan, Salingka Tabek bisa memproduksi minimal 80 batik.

Dari pesta pernikahan itulah, Yusrizal mendapatkan inspirasi. Ia pun melihat budaya di Solok banyak orang setempat yang pesta pernikahannya suka memakai batik tulis dengan motif seragam.

"Saya pengennya orang beli batik di sini, enggak harus beli di Jawa. Karena orang sini suka pesta baralek gadang. Jadi kalau di sini, kalau enggak pakai baju seragam, pestanya enggak asik. Kalau di sini orang pesta suka pakai baju seragam. Jadi rata-rata baju seragam khususnya di Sumatera Barat ambilnya dari Jawa," lanjut Yusrizal.

Baca juga: Lewat Pelatihan, Smesco Dorong 200 Pelaku UMKM di Solok Naik Kelas

Sejak tahun 2016-2017, Yusrizal mematangkan rencananya untuk berbisnis batik. Yusrizal lalu mulai belajar membatik dari Youtube dan Google. 

Selama tiga bulan, Yusrizal mempelajari cara membatik dan alat-alat yang digunakan untuk membatik. Kemudian, ia mulai membatik secara langsung.

"Lalu beli coba sendiri beli bahan di marketplace. Saya beli kompor, canting, kain, lalu saya coba. Itu dari alat dan bahan dikirim dari Pekalongan," tambah Yusrizal.

Kegagalan dan titik cerah

Pemilik usaha batik khas Minang bermerek Salingka Tabek, Yusrizal (29) saat ditemui di rumahnya di Sawah Parik, Desa Bawah Duku, Kecamatan Kotobaru, Solok, Sumatera Barat pada Rabu (18/5/2022). Ia sedang mempraktekkan proses pembuatan batik cap.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Pemilik usaha batik khas Minang bermerek Salingka Tabek, Yusrizal (29) saat ditemui di rumahnya di Sawah Parik, Desa Bawah Duku, Kecamatan Kotobaru, Solok, Sumatera Barat pada Rabu (18/5/2022). Ia sedang mempraktekkan proses pembuatan batik cap.

Pencapaian Yusrizal memulai belajar batik pun tak selalu mulus. Kegagalan pun menghampiri Yusrizal. 

Hasil membatik dari tangan Yusrizal mulai terlihat di awal tahun 2018. Selama tahun 2017, ia pun mencoba membuat batik selama 10 kali.

"Saya habiskan 100 meter kain untuk coba. Modal belajar Rp8 juta," kata Yusrizal.

Yusrizal pun sempat putus asa saat belajar membatik. Ia pun sempat ingin berhenti belajar.

Baca juga: Kisah Hastin Atasasih, Berbisnis dan Lestarikan Batik Khas Purworejo

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau